KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Baru-baru ini Komisi IX DPR RI dibuat kecewa oleh Pemerintah Kota Bekasi karena dianggap tak dihargai saat melakukan kunjungan kerja guna membahas persoalan stunting di wilayah berjuluk Kota Patriot itu.
Pengamat Kebijakan Publik dan Politik yang juga selaku Ketua Forum Komunikasi Intelektual Muda (Forkim) Indonesia, Mulyadi menanggapi kekecewaan Komisi IX DPR RI dengan menduga bahwa PJ. Wali Kota Bekasi tidak diagendakan dalam rapat dengan Anggota DPR RI tersebut.
"Saya menduga Kabag TU Pimpinan Setda Pemerintah Kota Bekasi lebih mementingkan agenda Perpisahan Tri, di banding mengagendakan Rapat PJ. Wali Kota Bekasi Gani Muhammad dengan Komisi IX DPR RI,"tegasnya Minggu 24 September 2023 meminta Kabag TU Pemkot Bekasi dievaluasi.
BACA JUGA:Forkim Sebut Pj Wali Kota Bekasi Pengganti Tri Bersiap Terima Masalah Terkait Pengurangan Gaji TKK
Diketahui bahwa sebelumnya pertemuan antara Komisi IX DPR RI dengan Pemkot Bekasi telah terjadwal pada 21 September 2023. Hari itu bertepatan dengan agenda pisah sambut Pj Wali Kota Bekasi dengan Wali Kota sisa masa jabatan Tri Adhianto.
Pemkot Bekasi tegas Mulyadi yang tidak menghormati dan mengabaikan undangan Rapat Ketua Komisi IX DPR RI yang di gelar di Kota Bekasi untuk membahas persoalan Stunting di Kota Bekasi.
Menurutnya dia, kondisi itu terjadi akibat ketidak cakapan Kabag TU Pimpinan Setda Kota Bekasi untuk mengatur jadwal atau tidak menyampaikan agenda penting pertemuan Anggota DPR RI dengan Pemerintah Kota Bekasi kepada PJ. Wali Kota Bekasi Raden Gani.
BACA JUGA:Forkim Beberkan 10 Dosa Besar Plt. Wali Kota Bekasi, PDIP Diminta Jangan Mencalonkan Tri Adhianto
"Itu kan pertemuan yang sudah di jadwalkan ketika Tri Adhianto masih menjadi Wali Kota Bekasi, harusnya disampaikan kepada PJ Wali Kota Bekasi dong, karena pelaksanaannya memang bertepatan dengan perpisahan Wali Kota, yang memang perpisahan tersebut di rancang oleh Tri Adhianto sendiri,"tegas dia.
Pertemuan dengan Komisi IX adalah agenda sangat penting untuk membahas keberlangsungan penyelesaian stunting.
Dia mengatakan bahwa sebagaimana diketahui bahwa kepemimpinan Tri Adhianto, masalah stunting tidak mendapat perhatian dari 2022 sampai sekarang, angka stunting masih tinggi.
BACA JUGA:Alasan Ini, Forkim Kampanyekan #2024GantiWakilRakyatKotaBekasi
Artinya selama Kota Bekasi dipimpin Tri Adhanto dan Wiwiek sebagai Ketua Dewan Forum Kota Bekasi Sehat, angka stunting tinggi.
"Lebih ironis lagi salah satu OPD yang menangani stunting adalah DP3A yang notabene Kepala Dinasnya adalah adik dari mantan Walikota Bekasi, dan istri dari Kepala DBMSDA yang baru di Lantik 4 hari menjelang Tri Adhianto lengser dari Jabatan Walikota,"cetusnya.