Data dan Fakta Stunting di Karawang
Mengutip data dari EPPGBM Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tahun 2023, terhitung sejak Bulan Februari tahun ini jumlah anak stunting di Karawang berada di angka 2.779 kasus. Dengan angka kasus stunting tertinggi berada di Kecamatan Kotabaru yang notabene wilayah perkotaan dan zona industri dengan 341 kasus. Sementara, Kecamatan Pakisjaya yang merupakan wilayah pesisir dan tertinggal di Karawang justru menempati posisi teratas dengan zero kasus stunting.
Meskipun sudah sukses menurunkan angka stunting hingga 6,2 persen tahun 2022 lalu. TPPS Karawang tahun ini optimis mampu menyentuh angka penurunan kasus stunting dari 14 persen menjadi 8 persen sebelum tahun 2024. Untuk mencapai target itu, selain menjalankan program-program penurunan stunting. TPPS Karawang melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang menggerakan 7.000 kader dan 5.637 tim pendamping keluarga (TPK) sebagai ujung tombak program penurunan stunting di Karawang.
Kepala DPPKB Karawang, Sofiah mengakui bahwa untuk menyentuh target 8 persen di tahun 2023 ini merupakan pekerjaan yang sulit. Namun begitu, pihaknya tetap berusaha sekuat tenaga untuk menjadi motor penggerak program penurunan stunting di Karawang. Dengan jumlah kader yang fantastis dan dorongan Pemkab Karawang yang sangat besar, dirinya optimis bisa mencapai target tersebut.
Program Prioritas Pemkab Karawang
Selain menyelesaikan target pembangunan sesuai RPJMD era kepemimpinan Cellica-Aep yang tinggal menghitung hari. Pemkab Karawang kini menjadikan program penurunan stunting sebagai program prioritas. Dimana semua ASN termasuk anggaran APBD di kucurkan secara jor-joran untuk memenuhi target zero stunting di tahun 2024.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo. Tiga hal menjadi prioritas adalah pengendalian inflasi, kemiskinan ekstrem, hingga program penurunan stunting.
BACA JUGA:65 Sekolah Berlaga di Liga Askab PSSI Kabupaten Bekasi