KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pembangunan perguruan tinggi di Kabupaten Bekasi, terus dimatangkan.
Pemkab Bekasi sendiri menggandeng tim Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mendampingi kampus di Kabupaten Bekasi, baik perencanaan, perizinan sampai operasional.
Kamis 16 November 2023, Pemkab Bekasi bersama ITB gelar Penandatanganan Kerangka Acuan Kerja 7 Solusi Spesifik Percepatan Pembangunan di ruang rapat KH. R Ma'mun Nawawi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat.
Di antaranya, beasiswa bagi ASN, birokrat pemerintah dan masyarakat berprestasi di Kabupaten Bekasi, Pendirian Perguruan Tinggi di Kabupaten Bekasi dan wisata Industri.
Kemudian, pengembangan dan valuasi koridor industri Bekasi-Cikarang, program CSR Rupiah sama dengan Nol, Aplikasi Tekno-Sosial dan Tata Kelola Sampah, serta Tata Ruang Hidrologi untuk nir banjir di Kabupaten Bekasi.
Namun setelah melalui tahapan diskusi dan pengumpulan data dari perangkat daerah dan Tim ITB, diperoleh lima program yang siap diterapkan. Yakni, pendampingan beasiswa bagi ASN, birokrat, pemerintah dan masyarakat, kemudian Nir Banjir dengan Teknogi Zaro, Tekno-Sosial Tata Kelola Sampah, Wisata Industri, CSR Rupiah sama dengan Nol.
Lima program ini diyakini memiliki kecukupan dalam membuat Kerangka Acuan Kerja dan indikatornya.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyatakan dari hasil perumusan Tim ITB yang dipimpin Prof Denny Juanda Puradimaja beserta perangkat daerah, Solusi Spesifik yang siap diterapkan dalam dokumen berbentuk Kerangka Acuan Kerja (KAK) ada 5 solusi spesifik yang sudah secara gamblang mempunyai indikator yang jelas.
Sementara dua lainnya masih terus dilakukan formulasi ulang dan selanjutnya kelima program ini masuk ke tahap penerapan (implementasi).
"Jadi indikator-indikator kinerja bulanan yang disusun kemarin, November, Desember, kemudian sampai ke Januari 2024 itu setiap bulannya akan diinput ke instruksi khusus pimpinan (IKP), agar dicapai, baik tim kebijakan, pelaksana. Sehingga ini tidak hanya dijadikan dokumen perencanaan, tapi dilaksanakan dan diukur capaiannya," ungkap dia.
Mengenai 2 program lain, sambung Dani, tim dari ITB terus memformulasi ulang. Bahkan, akan ditambahkan menjadi 6 program seperti penurunan stunting, penanganan pengangguran, investasi dan digitalisasi.
"Bahkan ditambah nanti jadi 6 isu ataupun 6 program," timpal dia.
Sementara itu, Ketua Tim ITB, Prof Denny Juanda Puradimaja menuturkan bahwa kelima program yang dituangkan dalam dokumen KAK ini menurutnya melewati kajian dari Maret - Oktober 2023 telah cukup melewati masa pendampingan atau asistensi dari pihaknya dengan perangkat daerah.
"Jadi tahap penerapan pertama, dimulai pada November-Desember 2023. Dan untuk Januari sampai dengan Desember (2024), itu kita masuk ke tahap implementasi kedua," jelasnya. (yud)