KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - D ata Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). menyebutkan bahwa wilayah Jawa Barat, umumnya prakiraan curah hujan mulai terjadi bulan Desember 2023, Januari dan Februari 2024 mendatang.
Sedangkan, Kabupaten Bekasi diperkirakan curah hujan mulai Desember 2023, Januari, Februari dan Maret 2024 dengan intensitas rendah hingga tinggi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, pun menyiapkan sejumlah langkah terkait a ncaman bencana hidrometeorologi yang diprediksi BMKG tersebut.
Dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Bekasi Tahun 2023 di Stadion Mini Cibitung, Selasa 21 November 2023, Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan kembali mengingatkan dan menginstruksikan seluruh jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dishub, TNI/Polri dan relawan tanggap bencana untuk melakukan upaya peningkatan kesiapsiagaan.
Satu di antaranya, pembentukan klaster logistik penanggulangan bencana daerah Kabupaten Bekasi sebagai optimalisasi pelayanan logistik, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana.
Kemudian, pihaknya pun telah menerbitkan Surat Edaran tentang imbauan yang memuat diantaranya, memitigasi bencana banjir, banjir kiriman, angin putih beliung, tanah longsor dan pohon tumbang.
“Apel yang dilakukan pada pagi ini bertujuan untuk menyiapkan diri dan mengupayakan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan kedepan, kami juga sudah menerbitkan Surat Edaran kemungkinan-kemungkinan bencana yang tidak terduga,” katanya.
Beberapa imbauan pun turut disampaikan oleh Dani Ramdan, antara lain waspada terhadap cuaca ekstrem, membuat resapan air disetiap pembangunan, melakukan pendataan serta pemantauan bencana longsor dan banjir, menggiatkan gerakan “Jumat Bersih”, meningkatkan sosialisasi, edukasi dan mitigasi pencegahan, serta mengaktivasi pos komando siaga darurat bencana.
Lebih lanjut, setiap kecamatan juga wajib melakukan rapat koordinasi dan mewaspadai penyakit akibat bencana hidrometeorologi, serta monitoring secara rutin dan sering untuk mendapafkan informasi peringatan dini.
“Imbauan yang saya berikan membangun kesadaran masyarakat bahwa bencana ini adalah urusan bersama, bukan hanya urusan pemerintah semata,” katanya.
Dani juga berharap partisipasi dari seluruh stakeholder, karena sangat berperan penting untuk menghadapi potensi ancaman bencana diwilayah Kabupaten Bekasi.
Selain itu, budaya gotong royong, kerelawanan serta kedermawanan sangat dibutuhkan untuk aksi kemanusiaan . (yud)