BACA JUGA: Mengenal Letkol Soeroto Koento, Hacker Radio Jepang yang Namanya Jadi Jalan di Karawang
Sementara itu, Eris Suhendra, salah satu aktifis lingkungan di Karawang mengaku terkejut ketika ditunjukkan video dan foto hasil monitoring Ranger setelah pulang dari menjalankan tugas dari Pangkostrad monitoring satwa langka di Sinalanggeng.
“Dari dulu Sinalanggeng memang tempatnya banyak satwa langka. Jadi setelah elemen masyarakat melakukan penolakan dan gugatan atas kegiatan penambangan di Sinalanggeng dan berhenti beroperasi ya sekarang banyak satwa yang kembali dan berbiak di Sinalanggeng," ungkap Eris.
Eris yang selama ini rutin mensuport kegiatan teman teman Ranger dari SCF mengaku walaupun kegiatan penambangan di Sinalanggeng sudah berhenti tapi lokasi bekas galian ini perlu direhabilitasi. Harusnya sesuai aturan di bekas galian ini harus direhabilitasi dan menajdi tugas pengelola dalam hal ini PT Atlasindo Utama.
Biasanya ketika mengurus perizinan ada deposit ke kas negara yang akan digunakan untuk rehabilitasi ketika pengelola galian setelah selesai beroperasi tidak melakukan rehabilitasi.
“Tapi jika tidak segera direhabilitasi, terutama yang dilahan Perum Perhutani, bersama SCF kami dan beberapa elemen masyarakat akan mengajak Perum perhutani untuk merehabilitasi hutan di Sinalanggeng, supaya daya dukung kawasannya untuk satwa liar meningkat," pungkasnya. (bbs/rie)