Satwa Langka Banyak Berbiak di Gunung Sinalanggeng, Dampak Nyata Pemberhentian Tambang

Satwa Langka Banyak Berbiak di Gunung Sinalanggeng, Dampak Nyata Pemberhentian Tambang

HABITAT: Salah satu satwa langka yang berkembang biak di Gunung Sinalanggeng setelah dua tahun tambang batu andesit berhenti.-Istimewa-

KARAWANG- Dua tahun tambang batu andesit di Gunung Sinalanggeng kawasan Pegunungan Sanggabuana berhenti beroperasi, banyak satwa langka berbiak di Gunung Sinalanggeng

 

Sebelumnya sebagian kawasan Gunung Sinalanggeng merupakan tambang batu yang dikelola oleh PT Atlasindo Utama. Dalam perjalanannya tambang batu andesit ini banyak memicu penolakan dari berbagai elemen masyarakat.

 

Setelah berheni beroperasi dan menyisakan hutan yang tinggal separoh di Gunung Sinalanggeng, kabar menggembirakan datang dari Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) yang dibentuk oleh Sanggabuana Conservation Foundation (SCF). Mereka menemukan banyak satwa langka berbiak di hutan Gunung Sinalanggeng. 

 

BACA JUGA: Makna Tangisan Plt Bupati Karawang di Depan Para ASN, Empati Mendalam Atas Perjuangan Seorang Disabilitas

 

Komarudin, salah satu personil Ranger SWR mengatakan melakukan monitoring satwa langka sekaligus memasang plang adopsi sarang burung milik Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, M.Sc di Gunung Sinalanggeng. Pada saat memasang plang di pohon sarang yang diadopsi oleh Pangkostrad, Komarudin menemui banyak sekali jenis burung dilindungi dan primata langka di Sinalanggeng. 

 

Bersama warga masayrakat dari desa Cintalaksana, kecamatan Tegalwaru yang melakukan monitoring satwa langka yang diadopsi oleh Pangkostrad Komadurin melakukan patroli dan menjaga kawasan sekitar pohon tempat sarang beberaja jenis elang selama satu hari. Sambil patroli Komarudin juga melakukan dokumentasi satwa-satwa liar yang ada di Gunung Sinalanggeng menggunakan kamera prosumer dengan lensa super tele.

 

"Kami mendapat puluhan jenis burung, beberapa merupakan satwa dilindungi sesuai dengan Permen 106 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa dilindungi," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: