BACA JUGA:Bukan Hanya PT Hung A, Ini Deretan Pabrikan Indonesia Pindah ke Vietnam Karena Gaji
"Nah masuk pertengahan Januari 2024 kembali gelisah karena hanya beberapa produski saja yang bekerja karena bahan gak ada dan gak ada order," ucap dia.
Yusuf kembali kecewa dengan sikap menajemen yang tak menganggap serikat pekerja sebagai patner. Sebab, ada keputusan penutupan operasional tanpa ada informasi padahal ada pertemuan setelah surat keempat dilayangkan.
"Jadi karyawan sebagai kepala bagian langsung pingsan mendapat kabar PT Hung-A tutup operasi. Kami pun kaget karena memang sedang dibahas bersama manajemen. Itu sangat mendadak," urai dia
Yusuf mengaku bahwa dirinya tak pernah diajak diskusi karena semua keputusanya secara sepihak.
BACA JUGA:Eksekutor Sempat Tolak Untuk Bunuh Buruh Toyota di Karawang, Tapi Luluh Diiming-imingi Oleh Ossy
"Top manajemem hanya menunjukan SK direksi bahwa tutup operasional. Itu pun pakai UU Cipta Kerja atau PP 35 bukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Jadi kita kena tsunami semua tinggal nama," ketus dia. (*)