Begini Suasana Seram Rumah Ferdy Sambo Jelang Rekonstruksi Besok, Terbayang Peristiwa Banjir Darah Malam Jumat

Senin 29-08-2022,04:00 WIB
Editor : redaksimetro01

SUASA seram rumah Ferdy Sambo lokasi pembunuhan Brigadir J tampak terlihat di Duren Tiga itu jelang rekonstruksi Selasa besok. Tim khusus (timsus) rencananya bakal menggelar rekonstruksi kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi di rumah ini. Tampak suasana seram rumah Ferdy Sambo yang sunyi tak berpenghuni. Suasana seram rumah Ferdy Sambo yang akan menjadi lokasi rekonstruksi kasus pembunuhan berencana itu berada di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Rencananya kelima tersangka bakal dihadirkan, yakni Putri Candrawathi, Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, dan asisten rumah tangga yang juga sopir, Kuat Ma'ruf. Baca Juga: Siap-siap, Ferdy Sambo Bakal Keluarkan Jurus Pamungkas Pantauan di lokasi, tampak garis polisi masih terbentang melintasi gerbang samping sampai ke gerbang depan rumah lantai dua itu. Pada garis polisi yang terbentang itu juga dipasang beberapa stiker yang bertuliskan 'Bareskrim Dittipidum' (Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia Direktorat Tindak Pidana Umum). Suasana seram rumah Ferdy Sambo memang tampak dari luar dan dalam rumah. Rumah tersebut juga terlihat tak terurus sejak tragedi penembakan terhadap Brigadir J, 8 Juli 2022. Dedaunan kering pohon jambu air yang tumbuh di halaman rumah tampak berserakan di teras dan pelataran. Menambah suasana seram rumah Ferdy Sambo itu. Terbayang kondisi di dalam rumah yang pada Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 silam sempat dibanjiri darah Brigadir J yang dibunuh secara berencana. Suasana seram rumah Ferdy Sambo ini bakal ramai Selasa besok yang akan digelar rekonstruksi kasus pembunuhan paling heboh di negeri ini. Suasana di kompleks tersebut memang terlihat sepi. Tetangga sekitar rumah TKP itu tampak beraktivitas seperti biasanya. Namun, tidak terlihat ada kegiatan yang mencolok. Ada satu mobil polisi yang terparkir agak jauh dari rumah tersebut, tepatnya di samping pos satpam kompleks perumahan Polri Duren Tiga. Petugas keamanan komplek yang bertugas sedang duduk santai sambil sambil menonton berita perkembangan kasus pembunuhan tersebut melalui televisi berukuran 24 inchi di pos satpam, tak jauh dari TKP. Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo diinformasikan oleh kuasa hukum mereka, Arman Hanis, bakal hadir mengikuti rekonstruksi kasus tersebut. "Insyaallah akan hadir," kata Arman saat dikonfirmasi, Senin 29 Agustus 2022. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan rekonstruksi bakal digelar pukul 10.00 WIB. "Rekonstruksi sekitar jam 10-an, informasi dari direktur (tindak pidana umum Bareskrim)," kata Irjen Dedi. Jenderal bintang dua mengatakan semua tersangka bakal dihadirkan dalam rekonstruksi itu. "Informasi dari penyidik lima tersangka akan dihadirkan," ujar Dedi. Irjen Dedi juga menyebutkan, selain menghadirkan seluruh tersangka, pihak kepolisian juga bakal mengundang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) selaku pihak eskternal yang mengawasi kasus ini. "Bahwa seluruh proses ini harus juga menjaga transparansi, kami mengundang Kompolnas dan Komnas HAM," kata dia. Sementara sehari jelang rekonstruksi di rumah yang memiliki dua buah garasi itu di salah satu garasi tersebut terparkir dua kendaraan bermotor yang cukup unik yaitu kendaraan ATV (All Terrain Vehicle) dan sepeda motor roda tiga, TVS kargo. Dari hasil penelusuran  sepeda motor roda tiga bewarna hijau tersebut bermerek TVS King Cargo Passenger dengan sapasitas silinder 199,26 CC. Harga kendaraan angkutan barang ini dibanderol pada kisaran Rp 65 juta. Sedangkan, kendaraan bermotor roda empat ATV yang juga diparkir di dalam garasi itu bermerek ATV Hunter 150 CC metik. Kendaraan yang biasanya dipakai sebagai mainan bagi orang dewasa maupun anak-anak di lokasi wisata alam itu dibanderol dengan harga Rp 22 juta. Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Ferdy Sambo belum bisa diketahui publik. Alasannya, mantan Kadiv Propam Polri itu belum melengkapi berkas-berkas LHKPN. Juru Bicara KPK Ipi Maryati mengaku pihaknya telah menerima LHKPN atas nama Ferdy Sambo untuk tahun pelaporan 2021. "Ada kelengkapan dokumen yang masih harus dilengkapi sehingga sampai hari ini belum dapat dipublikasikan di situs e-LHKPN," pungkas Ipi. (jpnn)    

Tags :
Kategori :

Terkait