Ia berharap dengan adanya OPADI yang digelar Disperindag Jabar bersama Bulog Karawang dan Pemerintah Kecamatan Telukjambe Timur ini dapat menciptakan keterjangkauan harga sembako bagi masyarakat.
"Karena pada saat menjelang Idul Fitri ini, beberapa komoditas sembako itu harganya menjadi naik, hal ini berdasarkan hasil kajian para akademisi di lapangan, dengan demikian, kami harap OPADI ini bisa membantu masyarakat," pungkas Ria.
Dalam kesempatan itu, Kepala Perum Bulog Karawang, Umar Said, menyampaikan, dalam kegiatan OPADI ini, Bulog Karawang telah menyediakan sebanyak lebih kurang 16,12 ton beras dengan jenis beras premium.
BACA JUGA:Anti Mainstream, Ini 5 Tips Agar Mobil Nyaman untuk Mudik Lebaran 2024
BACA JUGA:PLN UP3 Karawang Tingkatkan SDM Pelaku UMKM, Program TJSL Lebih Tepat Sasaran
"Pada OPADI HBKN Idul Fitri 2024, kami menyediakan sebanyak 3.223 paket sembako bersubsidi, setiap paketnya ada 5 kilogram beras jenis premium, maka ada sekitar 16,12 ton beras yang kami salurkan," jelas Umar.
Namun, kata dia, selama bulan Ramadhan ini, Bulog Karawang secara rutin telah menggelar program Gerakan Pasar Murah (GPM) di 15 Kecamatan dengan jumlah realisasi sebanyak 150 ton beras.
"Kegiatan GPM itu sudah dilaksanakan di 15 titik, kami sudah menyalurkan 10 ton beras SPHP di setiap titik. Harapannya, agar masyarakat bisa mengakses komoditas pangan murah, khususnya pada masa jelang hari raya Idul Fitri ini, sering terjadi kenaikan harga di sejumlah komoditas pangan," ungkap Umar. (Siska)