2. Sarapan bersama dengan gizi seimbang. Umpan balik dari guru kelas terhadap sarapan bersama yang dibawa peserta didik.
3. Konsumsi tablet tambah darah.
4. Menghindari/meminimalisir makanan siap saji, makanan/minuman yang berpemanis, pengawet, kurang serat, tinggi gula, garam, dan lemak.
5. Pendidikan gizi diberikan kepada petugas kantin, pedagang kaki lima, dan warung di sekitar sekolah untuk menghindari menjajakan makanan siap saji, makanan/minuman yang berpemanis, pengawet, kurang serat, tinggi gula, garam, dan lemak.
Peserta didik diminta untuk membawa bekal dari rumah sesuai dengan prinsip Isi Piringku dan membawa air putih secukupnya. Sarapan bersama dilakukan sebelum atau sekitar pukul 07.00 pagi agar dapat mendukung proses pembelajaran. Aktivitas fisik diajarkan dan diaktifkan kepada semua peserta didik untuk mencegah dan meminimalisir kelebihan berat badan termasuk obesitas.
Waktu
Kegiatan sarapan bersama dilaksanakan minimal satu kali dalam seminggu sebelum jam pelajaran pertama. Kegiatan ini dilaksanakan berurutan pada hari yang sama dengan kegiatan cuci tangan pakai sabun, pemberian tablet tambah darah bagi peserta didik puteri tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dan sikat gigi bersama.
Tempat
Pendidikan gizi bisa dilaksanakan di kelas masing-masing atau di luar kelas yang kondusif untuk bisa melakukan sarapan bersama. Namun untuk pelaksanaan yang lebih tertib dan cepat (efisiensi waktu) disarankan untuk dilaksanakan di kelas masing-masing dengan pengawasan guru kelas.
Pelaksana
Guru kelas, kader kesehatan sekolah/madrasah, peserta didik.