BACA JUGA:Hakim Asal Karawang Kabulkan Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan
"Dimana pelaksanaannya tidak bisa hanya dilakukan oleh BPBD serta pemerintah saja. Namun perlu dukungan seluruh pihak," kata Dani.
Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat itu mengklaim, rakor tersebut merupakan langkah awal untuk melakukan pencegahan bencana kekeringan serta Karhutla di Kabupaten Bekasi.
Dengan memastikan ketersediaan air bersih dan pangan pada musim kemarau, yang diprediksi oleh BMKG memasuki puncaknya pada bulan Juli-Agustus 2024.
"Kita tahu kemarin hujan deras tapi prediksi cuaca ini masuk kemarau. Tentu pemangku kebijakan yang membidangi logistik dan peralatan, untuk mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing anggota klaster logistik dalam mendukung logistik dan peralatan saat tanggap darurat," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis menambahkan, masing-masing stakeholder yang masuk dalam keanggotaan klaster logistik daerah dapat memahami tugas dan fungsinya dalam melaksanakan penanganan bencana.
Dimana hal tersebut perlu sejalan dengan logistik dan peralatan yang memadai.
"Salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan ini, bisa melalui persiapan logistik peralatan berikut dengan petugas yang dapat mengoperasikannya. Sehingga ketika bencana terjadi, peralatan tersebut dapat berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Terkait persiapan curah hujan tinggi, kata Muchlis, pihaknya juga telah melakukan persiapan dan personelnya selalu bersiaga.
BACA JUGA:4 Hal Menarik Boboiboy Beliung di Boboiboy Galaxy Windara
BACA JUGA:Kamen Rider Gotchard Ep. 43: Love, Sorrow, and AI!? The Power to Erase Hate
"Monitoring terus dilakukan, termasuk jika terjadi banjir. Seperti kesiapan perahu karet untuk evakuasi, tenda pengungsian dan logistik makanan," tandasnya. (Iky)