Destinasi Wisata Religi Kramat Batok, Ditemukan Kyai Uyut Gabid Tahun 1.636 Masehi

Jumat 26-07-2024,06:00 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ilham Prayogi

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kabupaten Bekasi selain kaya akan wisata bahari, juga menyimpan potensi wisata religi. Wisata religi selain terdapat di makam K.H Noer Ali di Babelan dan makam K.H Raden Ma’mun Nawawi di Cibarusah, terdapat juga wisata religi keramat batok di Desa Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi. 

Catatan sejarah secara turun temurun, kramat batok pertama kali ditemukan oleh Kyai Uyut Gabid bin Raden Kyai Kabid, yakni seorang penyiar agama islam yang berasal dari kejaraan sumedang larang. 

Sekitar tahun 1.636 masehi, situs makam keramat batok ditemukan saat Kyai Uyut Gabid melakukan babat hutan. Saat proses membabat hutan itu, Kyai Uyut Gabid menemukan sebuah makam yang disebut hingga kini makam Uyut Batok.

Penyebutan Uyut Batok ini dikarenakan tedapat sebuah batok kepala bekas makanan dan gelas yang terbuat dari bumbung sebagai wadah air minum. 

BACA JUGA:Sering Rusak Tanaman Para Petani, DPKP Karawang Bangun Puluhan Rumah Burung Hantu untuk Atasi Hama Tikus

BACA JUGA:Ingin Berbeda dengan Pedagang yang Lain? Inilah 6 Ide Nama Bisnis Makanan Bakso

Selian itu, makam tersebut juga nampak berbeda dengan makam lainnya disekitar lokasi, yakni tidak adanya tumbuhan rumput liar yang kerap menyelimuti tanah makam.

Sebelum dikelola secara masif, keramat batok dibawah tahun 2001 itu selain menjadi wisata religi juga menjadi tempat perjudian dan hiburan masyarakat. 

Berbagai bentuk perjudian ada disana, mulai dari dadu, kartu dan koprok. Tak tanggung-tanggung, yang bermain judi pun dari luar wilayah Kabupaten Bekasi.

“Awal mulanya sebelum dikelola itu memang di keramat batok ini banyak perjudian. Kalau judi itu bukan hanya orang kampung sini saja, itu dari luar daerah dari Jakarta, priuk ada yang dari tangerang juga, ada yg dari karawang, subang. Pokoknya tadinya dari luar daerah banyak. Jadi tempat orang berkumpul disini,” ucap Raden Nabah, anggota Yayasan Cagar Budaya Keramat Batok saat dihubungi Cikarang Ekspress (24/7).

BACA JUGA:Makin Canggih, Ponsel Lipat Galaxy Z Fold6 dan Z Flip6 Jadi Andalan Sederet Selebritas Ternama

BACA JUGA:Isekai Suicide Squad Episode 7 Subtitle Indonesia

Raden menceritakan, meski menjadi tempat aktifitas perjudian, masyarakat yang datang tidak pernah membuat keributan. Mereka berjudi diatas makam-makam masyarakat dan meyakini bahwa keramat batok ini membawa keberuntungan ketika berjudi. Selain menjadi tempat berjudi, berbagai hiburan pun juga digelar pada saat itu, bahkan selama satu minggu.

“Perjudian itu ada seminggu biasanya, hiburan lebih dari seminggu,” tambahnya.

Kategori :