4. Ketidaksetaraan dalam Hubungan
- Dominasi dan Kontrol: Seseorang yang ingin mendominasi atau mengontrol pasangan mereka mungkin menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan kekuasaan.
- Patriarki dan Keyakinan Sosial: Dalam beberapa budaya, norma-norma patriarkal yang kuat dapat membuat kekerasan terhadap pasangan dianggap sebagai cara yang dapat diterima untuk mempertahankan kendali dalam rumah tangga.
5. Masalah Keuangan
- Stres Ekonomi: Tekanan finansial dapat menyebabkan stres yang memuncak menjadi konflik, dan dalam beberapa kasus, berujung pada kekerasan.
- Ketergantungan Ekonomi: Jika satu pasangan bergantung sepenuhnya secara ekonomi pada pasangan lainnya, hal ini dapat menciptakan dinamika kekuasaan yang tidak seimbang dan membuka peluang untuk KDRT.
BACA JUGA: 13 Cara Mengatasi Permasalahan Rumah Tangga yang Bisa Kalian Ikuti!
6. Kurangnya Dukungan Sosial
- Isolasi Sosial: Kurangnya dukungan dari keluarga, teman, atau masyarakat dapat membuat seseorang merasa terjebak dalam hubungan yang abusif tanpa ada jalan keluar.
- Kontrol dan Isolasi oleh Pasangan: Seringkali, pelaku KDRT berusaha mengisolasi korban dari sumber dukungan sosialnya untuk memperkuat kontrol dan mencegah korban mencari bantuan.
7. Pandangan Gender dan Budaya
- Norma Gender yang Kaku: Pandangan bahwa laki-laki harus dominan dan perempuan harus patuh dapat memicu perilaku kekerasan jika perempuan dianggap melanggar peran tradisional ini.
- Budaya yang Toleran terhadap Kekerasan: Dalam beberapa lingkungan, KDRT mungkin tidak dipandang sebagai masalah serius, yang membuat pelaku merasa bahwa perilaku mereka bisa diterima.