Dosen Fakultas Teknik Unsika Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang

Senin 23-09-2024,18:38 WIB
Editor : Ilham Prayogi

Karena itu, limbah cangkang kerang yang banyak ditemukan di pesisir pantai sangat berpotensi menjadi sumber kalsium baru dengan kandungan unsur yang tak kalah dari bahan sintetis. Akan tetapi proses pengolahan limbah cangkang kerang ini membutuhkan teknologi tepat guna mengingat cangkang memiliki permukaan yang keras.

 

Komponen dan alat yang diperlukan diantaranya mesin penggiling yang mampu mencacah cangkang menjadi ukuran yang kecil dan halus. Ukuran (mesh) dari tepung kalsium sangat berpengaruh ketika diaplikasikan, salah satunya efisiensi pakan.

 

Penelitian menunjukkan bahwa unsur kalsium berukuran nano pada pakan akan mempengaruhi pertumbuhan dari ternak ikan. Oleh karena itu, optimalisasi proses produksi melalui penerapan IPTEKS dengan Teknologi Tepat Guna (TTG) perlu dilakukan.

 

Lebih lanjut, cangkang kerang dapat dimanfaatkan sebagai campuran paving block untuk perkerasan jalan yang bernilai ekonomis dan dapat dijual. Hal ini tentu akan berdampak pada disertifikasi pendapatan bagi masyarakat di Desa Sungaibuntu.

 

Berdasarkan analisis situasi tersebut, Dosen Fakultas Teknik Unsika melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Pendanaan DRTPM Kemenristekdikti, melakukan penerapan hasil penelitian dan adopsi IPTEKS berupa teknologi tepat guna (TTG) untuk melakukan pemanfaatan limbah cangkang kerang dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Sungaibuntu.

 

Tahapan yang dilakukan adalah dengan pendataan dan melakukan pengumpulan limbah cangkang kerang yang nantinya akan digunakan untuk pembuatan paving block. Minimnya pengetahuan dan keterampilan terkait pemanfaatan limbah cangkang kerang maka pada pelaksanaan PkM ini dilakukan sosialisasi dan pelatihan terhadap mitra dan juga masyarakat sekitar.

 

Pada pelaksanaan kegiatan dilakukan pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman pemanfaatan limbah cangkang kerang, tingkat pemahaman teknologi mesin penggiling, dan mesin dehidrator. Hasil dari perbandingan pre-test dan post-test didapatkan bahwa terdapat peningkatan wawasan teknik pemanfaatan limbah cangkang kerang sebesar 98%. Kegiatan pelatihan baik penggunaan mesin penepung dan cetak paving block memberikan keterampilan dan pengalaman langsung sehingga mitra tidak hanya menguasai teori tetapi kompetensinya juga.

 

Sebelumnya, pemanfaatan limbah cangkang kerang hanya terbatas sebagai hiasan dan aksesoris saja. Setelah kegiatan PKM, mitra memahami potensi limbah cangkang kerang yang lebih besar, yaitu sebagai produk tepung kalsium, campuran pakan, pupuk, dan paving block. Berdasarkan hasil ini dapat dinyatakan bahwa kegiatan PkM ini telah berhasil dilakukan dengan baik dan membawa manfaat bagi mitra dan pihak dosen.

Kategori :