- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Konstipasi.
- Penurunan berat badan.
Diagnosis Sclerosing Mesenteritis
SM biasanya terdeteksi melalui pencitraan seperti CT scan saat memeriksa kondisi medis lainnya. Jika kamu mengalami gejala yang dicurigai sebagai SM, dokter akan melakukan wawancara medis untuk mengetahui riwayat kesehatan kamu dan keluarga.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi gejala seperti perut bengkak. Tes lanjutan yang mungkin dilakukan termasuk:
- Pemeriksaan darah untuk mengukur CRP, ESR, dan lainnya.
- Tes pencitraan seperti USG, CT scan, PET, atau MRI.
- Biopsi untuk menyingkirkan kemungkinan kanker.
Pengobatan Sclerosing Mesenteritis
Dalam banyak kasus, terutama jika tidak ada gejala atau hanya gejala ringan, mesenteric panniculitis tidak memerlukan pengobatan khusus. Gejalanya sering mereda dengan sendirinya. Namun, jika gejala berlanjut atau menjadi berat, beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan meliputi:
- Penggunaan kortikosteroid seperti prednisone untuk mengatasi peradangan.
- Penggunaan imunosupresan seperti azathioprine untuk menekan respons autoimun.
- Terapi hormon seperti tamoxifen untuk menghambat pertumbuhan jaringan parut.
- Tindakan operasi jika jaringan parut menyumbat usus halus.