BACA JUGA:Bertanya MCP KPK ke Aep-Maslani, Ternyata Acep-Gina Tidak Pakai Data Terbaru
BACA JUGA:Sinopsis Drama China Terbaru November 2024 Smile Code dan Tempat Nontonnya
Lebih lanjut, Ketua Karang Taruna Kecamatan Pangkalan Legi Anto menyampaikan bahwa video awal yang beredar itu berhasil direkam oleh warga Desa Tamansari yang kebetulan pulang dari arah Parunglaksana.
"Video tersebut merupakan dari warga Tamansari, orang Kampung Bunder, setelah kami meminta keterangan, yangbersangkutan baru pulang dari arah Parunglaksana, kebetulan ada orang yang sedang memvideokan keberadaan buaya itu, orang itu baru pulang dari curug, melihat hal itu, dia ikut memvideokan," jelasnya.
Ia mengungkapkan, sementara untuk memastikan keberadaan empat ekor buaya, tidak ada warga yang berhasil merekam, sebab saksi hidup yang melihat keempat buaya itu tidak membawa handphone pada saat kejadian.
"Saksi hidup yang melihat 4 ekor buaya ini adalah petani, dia tidak punya hp, makanya tidak bisa merekam. Bahkan dia juga hampir jadi korban. Kami sudah mengunjungi rumahnya, dan mengajak saksi hidup ini ke pinggir kali untuk menjelaskan secara detail kejadian di lokasi," jelasnya.
Karang Taruna Kecamatan Pangkalan kemudian segera melaporkan laporan warga tersebut kepada pihak-pihak terkait. "Kami sudah berkomunikasi dengan BPBD dan BKSDA, dibantu juga satuan detasemen pelatihan Sanggabuana dan ranger Sanggabuana," katanya.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Drakor Terbaru November 2024 yang Wajib Ditonton
Legi berharap kebenaran informasi mengenai adanya keberadaan empat ekor buaya bisa segera terjawab. Sebab, ia tidak ingin warga sekitar terus merasa cemas dan ia juga khawatir apabila tidak segera ditangani bisa berakibat fatal.
"Ini menjadi bagian tugas sosial kami untuk memperdulikan keselamatan warga. Kami ingin informasi adanya buaya ini bisa segera ada kejelasan, kalau memang sesuai dengan kesaksian warga, kami harap buaya itu bisa cepat ditangkap," ujar Legi Anto. (Siska)