Pagar Laut di Kabupaten Bekasi Ternyata Proyek Pemprov Jabar dan Swasta, Rencananya Bakal Dibangun Pelabuhan

Rabu 15-01-2025,01:21 WIB
Reporter : Risky Pangestu
Editor : Ilham Prayogi

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Setelah kehebohan munculnya pagar laut misterius di perairan Tangerang, fenomena serupa kembali ditemukan di wilayah pesisir Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. 

Menanggapi hal itu, Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem DKP Jawa Barat, Ahman Kurniawan mengatakan panjang pagar bambu itu ditargetikan akan berdiri hingga lima kilometer di luas lebih kurang 50 hektare. Proyek tersebut rupanya melibatkan sejumlah pihak, baik negeri maupun swasta.

“50 hektare ini merupakan sumbangsih dari dua perusahaan, PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara atau TRPN, dan PT Mega Agung Nusantara (MAN), jadi sebelah kiri alur ini dimiliki oleh Dinas Ruang, TRPN dan sebelah kanannya dimiliki oleh PT MAN,” kata Ahman kepada Cikarang Ekspres Selasa (14/01).

Ahman menjelaskan pagar bambu yang terletak persis di perairan Pal Jaya itu bertujuan untuk pembangunan alur pelabuhan. Pembangunan alur pelabuhan ini merupakan tindak lanjut dari adanya perjanjian kerjasama antara pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan perusahaan PT TRPN.

“Dalam perjanjian kerjasamanya itu, pihak TRPN menyanggupi di dalam penataan kawasan pelabuhan perikanan, yaitu di Satuan Pelayanan Pangkalan Pendaratan Ikan atau PPI Pal Jaya, Desa Segarajaya,” jelasnya.

Berdasarkan kerjasama itu, Ahman menuturkan masing-masing pihak yang terlibat kemudian melaksanakan isi perjanjian dengan satu diantaranya adalah penataan kawasan, termasuk pembangunan alur pelabuhan PPI Paljaya ini. Usai adanya kesepakatan tersebut, masing-masing kepentingan kemudian dapat memprosesnya. 

“Kami dari DKP Jabar memiliki visi untuk penataan kawasan pelabuhannya, sementara dari pihak swasta pengembang atau investor dengan tujuan bisnisnya bisa berjalan berdampingan,” tuturnya.

Ahman menilai alur tersebut penting karena untuk memudahkan keluar masuknya nelayan dari laut lepas menuju Pangkalan Pendaratan (PP) untuk melakukan bongkar muat hasil tangkapan ikannya. Lalu di bagian darat akan dibuat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bagi nelayan dan akan terpusat.

“Kawasan Bekasi Utara ini ke depan akan menjadi kawasan industri perikanan, ketika nelayan umpamanya tidak memiliki alurnya, kami siapkan dari sekarang,” ucapnya.

Ahman mengungkapkan kerjasama antara pihak terlibat akan berlangsung lima tahun alias hingga 2028. Terhitung sejak Juni 2023 dimulai tanda tangan oleh Pemprov Jawa Barat dengan adirektur utama dari pihak swasta. 

Pihak jajaran Ahman pun ditugaskan sebagai unit pelaksana teknis dan diharap mampu mengoptimalkan waktu yang ada, hingga lima tahun ini pelabuhan akan rampung. Nantinya satu pelabuhan itu memiliki tiga fasilitas. Pertama fasilitas pokok, yakni seperti alur pelabuhan yang keluar masuknya perahu. 

Lalu dibutkan dermaga, kolam labuh, ada mercusuar. Kedua fasilitas penunjang, diantaranya seperti perkantoran, fasilitas umum (Fasum), kamar mandi, wc, dan masjid.

Ketiga fasilitas fungsional seperti TPI, pasar ikan, pengolahan ikan, dan bongkar docking kapal ketika ada perbaikan. “Tiga fasilitas inilah yang ada di dalam perjanjian kerjasama dengan swasta,” tandasnya. (Iky)

Kategori :