KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bekasi sejak Selasa (28/1) menyebabkan banjir meluas di sembilan kecamatan. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat ketinggian air mencapai 20 hingga 80 cm, merendam ribuan rumah warga.
Wilayah terdampak banjir meliputi Kecamatan Tambun Utara, Tambelang, Karangbahagia, Tarumajaya, Sukakarya, Cibitung, Sukatani, Sukawangi, dan Babelan. Mayoritas kawasan yang terendam merupakan pemukiman warga yang berada di perumahan.
Banjir ini berdampak pada 3.043 kepala keluarga dengan total 9.996 jiwa. Sebanyak 3.235 unit rumah terendam air, sementara 10 warga terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman. Meski demikian, pemerintah daerah masih menetapkan status Siaga Tanggap Bencana Darurat.
"Saat ini belum masuk ke status Tanggap Darurat Bencana, masih dalam pemetaan Siaga Tanggap Darurat. Jika tanggul jebol atau situasi memburuk, barulah status Tanggap Darurat ditetapkan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi kepada Cikarang Ekspres.
BACA JUGA:Menteri LH Soroti Area Reklamasi di Tarumajaya Kabupaten Bekasi
BACA JUGA:Kementerian Lingkungan Hidup Segel Reklamasi Pagar Laut 2,5 Hektare di Tarumajaya
Karena belum berstatus Tanggap Darurat, anggaran BTT belum dapat digunakan. Untuk sementara, pemerintah mengandalkan sumber daya yang tersedia untuk membantu warga terdampak.
Disisi lain, Banjir juga melanda Perumahan Villa Kencana, Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Ketinggian air mencapai 30-60 cm, bahkan hingga 80 cm di beberapa blok, dimana memaksa sebagian warga mengungsi.
Evi (38), salah satu warga, memilih mengungsi karena akses jalan yang terputus dan ancaman air yang sudah masuk ke dalam rumah.
“Belum masuk rumah sih, tapi khawatir karena punya balita. Akses jalan sudah ditutup semua. Tahun lalu banjir seperti ini bisa sampai lima hari,” ujarnya.
Ketua RT 02, Bambang Aminullah, melaporkan banjir merata di enam RT dan dua RW akibat curah hujan tinggi serta luapan Kali Cikarang.
“Sekitar 2.400 jiwa terdampak, dengan blok EE, CC, dan B sebagai yang paling parah. Akses keluar-masuk Villa Kencana sudah terputus,” jelasnya.
Sejumlah warga telah mengungsi ke posko-posko yang disediakan pengurus RT, sementara pihak desa tengah berupaya mendirikan posko pengungsian yang lebih besar.