Untuk mengatasi permasalahan ini, Darwoto menyarankan agar komunikasi dengan masyarakat sekitar kawasan industri diperkuat. Ia mencontohkan bahwa di beberapa kawasan industri, seperti di MM2100, komunikasi dilakukan melalui kepala desa dan tokoh masyarakat setempat.
"Investor yang masuk seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat, tapi bentuknya harus jelas dan bisa dikomunikasikan. Jika tiba-tiba harus menggunakan jasa katering atau angkutan tertentu tanpa proses yang baik, ini bisa menimbulkan masalah," tandasnya. (Iky)