KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Seorang janda lanjut usia, Bimih (72), ditemukan tewas dengan kondisi tangan, kaki, dan leher terikat di rumahnya yang sekaligus dijadikan warung kelontong di Kampung Pulo Rengas, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Senin (10/2) dini hari. Polisi menduga korban menjadi sasaran perampokan yang berujung pada pembunuhan.
Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni, mengungkapkan penemuan jasad korban bermula dari kecurigaan tetangga yang melihat seorang pria yang tidak dikenalnya keluar dari warung milik Bimih pada Minggu (9/2) sekitar pukul 24.00 WIB, saat warung sudah tutup. Tak lama kemudian, seorang pria lainnya keluar, dan keduanya dijemput oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.
“Setelah itu, orang (tetangga,red) yang melihat langsung masuk. Setelah sampai di dalam (tetangga melihat,red) almarhumah kaki terikat kain, tangan terikat kain dan leher terikat,” ucap AKP Basuni kepada Cikarang Ekspres (11/2).
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), diketahui bahwa rokok dan uang yang ada di laci warung Bimih hilang. Kamera pengawas yang terpasang di lokasi kejadian ditemukan rusak.
Menurut Basuni, korban tinggal seorang diri di rumah tersebut setelah suaminya meninggal. Ia memastikan, tidak ada senjata tajam yang ditemukan pada tubuh korban saat ditemukan di kamarnya.
BACA JUGA:Lomba Posyandu Tingkat Kecamatan Cikarang Selatan Kembali Bergulir
BACA JUGA:Pagar Laut di Bekasi Dibongkar, KKP Awasi Pembongkaran
“Tidak ada senjata tajam yang melekat di korban,” katanya.
Saat ini, dua orang saksi tengah dimintai keterangan guna mengidentifikasi para pelaku. Pihaknya juga telah mengamankan barang bukti berupa kain yang digunakan pelaku untuk mengikat korban.
“Pelaku belum diketahui, masih dalam lidik,” terangnya.
Sementara itu, Udin, menantu korban, baru mengetahui kejadian tersebut pada pukul 01.00 WIB setelah menerima telepon dari warga sekitar.
Setelah memeriksa, ia mendapati uang tunai dan ponsel milik mertuanya hilang. Berdasarkan keterangan warga, pelaku berjumlah empat orang. Dua di antaranya berada di dalam rumah, sedangkan dua lainnya menunggu di luar dengan sepeda motor.
“Dua orang di dalam, dua orang di luar. Warga melihat pelaku sudah masuk sore hari, lalu setelah ibu saya mengunci pintu, mereka mulai beraksi. Gembok juga dipalu,” ujar Udin.