KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Perumahan The Arthera Hill di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, kembali dilanda banjir pada Kamis (27/02) malam. Tingginya debit air di Kali Cikarang menyebabkan genangan air mencapai lebih dari 1 meter, meskipun kini telah berangsur surut.
Ketua Paguyuban Perumahan The Arthera Hill, Andri Julianto, menyebutkan bahwa banjir ini merupakan yang terparah sejak November 2024. "Banjir sudah terjadi empat hingga lima kali sejak November lalu, tetapi kali ini paling parah karena wilayah terdampak semakin luas," ungkapnya pada Jumat (28/02) pagi.
Andri menjelaskan bahwa sekitar 200 rumah dengan total 400 hingga 500 jiwa terdampak akibat banjir ini. Banyak warga terpaksa mengungsi ke mushola dan rumah contoh.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah bantuan makanan dan bahan pokok, terutama untuk sahur menjelang puasa pertama Ramadhan. "Yang paling dibutuhkan warga saat ini adalah kebutuhan pokok. Kami berharap ada bantuan segera," ujarnya.
Menurut Andri, banjir terjadi akibat tingginya debit air di Kali Cikarang yang membuat air dari saluran pembuangan perumahan tersumbat di pintu air. "Puncak banjir terjadi sekitar pukul 10 hingga 12 malam setelah pintu air terpaksa ditutup," jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penanganan infrastruktur untuk mencegah banjir serupa di masa depan, termasuk pembangunan tanggul permanen dengan beton.
Netty Hera, Marketing Developer Prisma Properties selaku pengembang Perumahan The Arthera Hill mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya sejak banjir pertama pada November 2024 lalu.
"Kami sudah membuat pintu air dan meninggikan tanggul Kali Cikarang. Namun, ternyata upaya tersebut belum maksimal," katanya.
Saat ini, Prisma Properties tengah fokus pada proses pengeringan dengan menggunakan dua mesin pompa air serta mendistribusikan air bersih untuk membantu warga membersihkan lumpur di rumah mereka.
Selain itu, pihaknya juga berkomunikasi dengan perwakilan warga terkait kebutuhan sembako untuk sahur. "Setelah proses pengeringan selesai, kami akan menyusuri titik-titik tanggul yang rawan bersama warga untuk menentukan langkah mitigasi berikutnya," tambah Netty.
Kasie Trantib Kecamatan Serang Baru, Budi Yuwono, menyatakan bahwa pihak kecamatan telah mendesak pengembang untuk segera memperbaiki tanggul sejak banjir pertama pada November 2024 lalu. Langkah konkret diperlukan guna mencegah terjadinya bencana berulang di masa mendatang.
"Kami terus mendorong agar pihak pengembang segera membuat turap beton untuk memperkuat tanggul kali," tegasnya.(mil)