Kedelai Hampir Seribu Per Kilo, Tahu Pun Makin Tipis, Ini Kata Kopti Karawang

Selasa 16-03-2021,07:57 WIB
Editor : redaksimetro01

ONLINEMETRO.ID, KARAWANG - Pengolahan tahu di Kabupaten Karawang, kian hari makin terpuruk. Hal itu seiring kenaikan harga kacang kedelai yang menyentuh 9.900 per kilogram. Hasil pantauan KBE di pabrik tahu yang berpusat di Dusun Anjun Kaler RT/RW 01/11 Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat. Pemilik pabrik tahu setempat, Sukria mengakui bahwa akibat kacang kedelai naik dari 7.000 menjadi 9.9000 per kilo terpaksa mengurangi ukuran tahu yang dibuatnya. Hal itu dilakuan agar tidak terlalu merugi karena harga kedelai melambung tinggi. "Kalau kita naikan harga gak mungkin, kita paling kurangi ukuran saja. Itu juga dikomplain pedagang dan pembeli," ucap dia, Selasa (16/3/2021). Sukria berharap pemerintah bisa segera mengambil kebijakan cepat dan tepat sehingga pengusaha tak sampai gulung tikar. "Pabrik tahu kami telah beroperasi tahun 2000. Kalau tidak ada tindakan cepat pemerintah dalam menurunkan harga kedelai bisa tutup," tukas dia. Hal senada diutarakan pengurus Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Karawang Andi Abdul. Kata dia, kedelai yang masuk Karawang adalah hasil impor dari Amerika Serikat. "Di Karawang sendiri ada dua kopti, yaitu Cikampek dan Karawang. Masing-masing dapat jatah 10 ton, lalu dijual ke pengusaha," ujar dia saat ditemui di Kepuh Lubang Jaya. Andi mengaku perah menawarkan harga kedelai 8.500 per kilo gram untuk pengusaha tahu tempe Karawang. Di mana, Kopti Cikampek-Karawang memiliki 30 orang peserta. "Itu bukan harga subsidi tetapi importir. Kembi lagi kami dapat jatah sistem kuota dengan  Cikampek-Karawang hanya 20 ton," katanya. Karena itu, Andi berharap pemerintah pusat maupun daerah bisa ada solusi persoalan kedelai yang terus melambung naik. "Harapanya pemerintah segera turun tangan agar pengusaha, pengelola maupun pedagang tidak rugi," imbuh dia. (mal)

Tags :
Kategori :

Terkait