Bangkitkan Potensi Lokal, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Perkuat UMKM Olahan Susu di Kampung Sukaluyu

Bangkitkan Potensi Lokal, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Perkuat UMKM Olahan Susu di Kampung Sukaluyu

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Perkuat UMKM Olahan Susu di Kampung Sukaluyu--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Husein Sastranegara menggagas kolaborasi strategis dengan Program Studi Teknologi Pangan dan Pendidikan Agroindustri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk mengembangkan potensi lokal melalui inovasi olahan susu. Inisiatif ini menyasar kelompok ibu-ibu di Kampung Sukaluyu, yang tergabung dalam komunitas SUSU KAN! (Susu Suntenjaya Dijadikan Olahan), dan dilaksanakan pada 22–28 Juli 2025.

 

Kolaborasi ini merupakan bagian dari program DUTA BERJAYA (Edukasi Wisata Bersama Suntenjaya), sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat yang melibatkan RW 08 Kampung Sukaluyu—wilayah yang berbatasan langsung dengan Hutan Konservasi Saninten dan merupakan area binaan keanekaragaman hayati AFT Husein Sastranegara. Program ini tersendiri mendorong keterlibatan aktif masyarakat, khususnya peternak, petani, dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dalam menggali potensi ekonomi desa sebagai fondasi pengembangan desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan.

 

Selama program berlangsung, para anggota kelompok SUSU KAN! mendapatkan pelatihan menyeluruh mengenai kualitas susu segar, teknik pasteurisasi, penanganan pascapanen, hingga praktik pengolahan dan pengemasan produk susu yang higienis. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola hasil ternak menjadi produk bernilai tambah yang mampu bersaing dan menjadi ikon lokal.

 

Pelatihan ini disambut dengan antusias oleh ibu-ibu dari komunitas SUSU KAN!. Bagi mereka, kegiatan ini tak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membuka wawasan baru tentang potensi lokal yang selama ini belum tergarap maksimal. Dua peserta pelatihan, Bu Cucu dan Bu Mia, mengungkapkan antusiasme dan manfaat yang mereka rasakan secara langsung dari kegiatan ini.

 

“Bukan sekadar belajar mengolah susu jadi makanan, tapi Alhamdulillah kami jadi lebih paham manfaat susu segar sebagai sumber gizi alami yang lebih sehat dibandingkan susu kemasan,” ujar Bu Cucu, salah satu peserta.

 

Manfaat pelatihan juga langsung terasa dalam aktivitas sehari-hari oleh Bu Mia. “Sekarang kami bisa bikin permen dan kerupuk susu sendiri. Senang sekali, apalagi waktu pertama kali dapat pesanan. Kami juga jadi lebih percaya diri saat memperkenalkan produk ke tamu, termasuk waktu Ibu Camat Lembang berkunjung,” tambh Bu Mia.

 

Tidak hanya fokus pada pengolahan produk, program ini juga mendukung pemanfaatan energi terbarukan melalui pengembangan instalasi biogas rumah tangga yang telah dirintis sejak 2024. Limbah kotoran ternak kini dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk kebutuhan memasak, yang tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga ramah lingkungan.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: