Sekolah di Telukjambe Barat Terus-terusan Kebanjiran, Butuh Bantuan Buku

Sekolah di Telukjambe Barat Terus-terusan Kebanjiran, Butuh Bantuan Buku

SMP Negeri 1 Telukjambe Barat butuh bantuan buku akibat baniir yang terus-terusan terjadi--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – SMP Negeri 1 Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, membutuhkan bantuan buku pelajaran dan sarana prasarana pendidikan setelah bangunan sekolah terdampak banjir.

Banjir yang terjadi pada awal Juli 2025 menyebabkan sejumlah fasilitas sekolah rusak, termasuk buku, kursi, hingga peralatan elektronik.

Kepala SMP Negeri 1 Telukjambe Barat, Subchan, mengatakan banjir melanda lingkungan sekolah sejak Selasa hingga Jumat. Meski air mulai surut pada akhir pekan, sisa lumpur dan genangan air merusak sejumlah ruang kelas dan perlengkapan pembelajaran.

“Beberapa buku dan alat elektronik, seperti mikrofon, ikut terendam. Kursi juga ada yang terdampak. Saat ini kami masih mendata jumlah pasti kerusakan,” ujar dia pada Selasa 15 Juli 2025.

Subchan menuturkan, pihak sekolah bersama guru dan siswa OSIS langsung bergerak cepat membersihkan lingkungan sekolah sejak Sabtu dan Minggu.

Gotong royong dilakukan agar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari Senin tetap bisa berjalan.

Meski kegiatan MPLS berjalan lancar dan diikuti oleh 264 siswa baru, kondisi infrastruktur sekolah tetap membutuhkan perhatian.

Menurut Subchan, selain perlengkapan belajar, sekolah juga memerlukan peninggian bangunan untuk menyelamatkan arsip dan aset penting dari ancaman banjir yang berulang setiap tahun.

“Kami butuh bantuan buku-buku pengganti dan sarana lainnya. Khususnya peninggian ruang penyimpanan arsip dan ruang kelas agar tidak lagi rusak saat banjir datang,” jelasnya.

Ia mengakui bahwa wilayah Telukjambe Barat memang termasuk daerah rawan banjir, dan sekolah sudah beberapa kali mengalami kerugian akibat bencana tersebut.

Kendati demikian, belum ada bantuan khusus dari pemerintah untuk penguatan sarana pendidikan di sekolah tersebut.

Pihak sekolah berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, baik daerah maupun pusat, agar kegiatan belajar mengajar tetap bisa berlangsung secara optimal. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: