PPDB SMK Rosma Karawang, Banyak Beasiswa untuk Siswa Baru

PPDB SMK Rosma Karawang, Banyak Beasiswa untuk Siswa Baru

SMK Rosma Karawang tawarkan beragam hal menarik dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Pihak sekolah mengaku bakal membagikan banyak sekali beasiswa dari beberapa jalur bagi siswa baru yang mau menimba ilmu disana. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Rosma, Mochamad Mumu Septiana mengatakan, tahun ini SMK Rosma punya program beasiswa untuk peserta didik kurang mampu dan berprestasi. "Dua tahun ini, kita semua kena dampak pandemi Covid-19, ada banyak orang tua murid baik yang anaknya sudah terdaftar sebagai siswa di SMK Rosma maupun yang mendaftarkan diri terkendala biaya. Kita punya program beasiswa untuk yang kurang mampu, ada juga program beasiswa berdasar pada jalur prestasi nilai rapor," terang Mochamad Mumu Septiana, Kamis (07/06) kemarin. Baca Juga: SMK Rosma Lepas 310 Siswa Siap Pakai dari Berbagai Jurusan  Mochamad Mumu Septiana menerangkan hal itu dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat yang terkendala biaya. Selain itu, upaya tersebut juga dilakukan secara berkala agar para siswa tidak merasa kehilangan harapan dan mimpi sebagai generasi penerus bangsa. Masih diterangkan, pihak sekolah akan melakukan pemeriksaan berkas secara administratif dan melakukan survei untuk siswa yang terkendala biaya. Kemudian beasiswa prestasi akan ditinjau berdasarkan rapor siswa.  Tercatat dalam satu angkatan jumlah siswa yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan berjumlah 30% dari total serapan tahunan sekitar 396 siswa. Baca Juga: SMK Rosma Karawang Gelar Softskill, Bekal Keterampilan Para Siswa Memasuki Dunia Kerja "Kita cek secara administratif, dan lakukan survei. Jika masuk kriteria, kita bantu dari yayasan. Kemudian ada beasiswa dari jalur prestasi akademik, misal dari SMP nilainya bagus, ada prestasi di bidang lain juga, kita beri beasiswa dari yayasan," ujarnya. "Ada juga beasiswa lain, pada saat mereka sudah belajar, misalnya Yayasan Iman dari Jakarta, syaratnya nilai rapor. Kalau bagus, dibiayai per tiga bulan. Kalau konsisten bagus, biayai kembali," lanjutnya. Dalam masa PPDB tahun ajaran 2022/2023 ini, SMK Rosma mengatakan pihaknya sejauh ini masih memiliki kuota untuk calon peserta didik. Pendaftaran PPDB di SMK Rosma akan terus dibuka hingga kuota terserap secara penuh. Ia juga bercerita sekolah yang dibinanya sekarang ini mengalami penurunan serapan, seperti sekolah swasta lainnya di Karawang.   "Jumlah serapan sejauh ini ada 292 siswa, dari kuota 396. Tidak hanya di SMK Rosma, rekanan sesama kesiswaan dari sekolah swasta lain pun mengalami penurunan. Pada 7 juli tahun ini kita baru menyerap 292 siswa, tahun lalu di tanggal yang sama sudah terserap 392, selisihnya hampir seratus." Mochamad Mumu Septiana menduga kendala serapan tersebut terjadi karena jarak pendaftaran antara PPDB Tahap 1 dan 2 terbilang cukup dekat jadwal masuk sekolah. "Tahun lalu jaraknya cukup jauh karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Serapan sekolah swasta menjadi lebih maksimal dengan waktu yang cukup longgar." Sejauh ini mayoritas pendaftar di SMK Rosma tercatat berasal dari daerah Kecamatan Telukjambe, Adiarsa Barat, Karawang TImur. Daerah Karawang Barat tercatat sekitar 20%. "Di daerah lain seperti Rengasdengklok dan sekitarnya paling hanya satu atau dua," terang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Rosma. Mochamad Mumu Septiana kemudian bercerita kisah orang tua murid yang terkendala biaya saat melakukan pendaftaran PPDB di SMK Rosma. "Ada orang tua murid yang kena pemutusan kerja sepihak dari perusahaan misalnya, menanyakan minimal biaya untuk pendaftaran boleh dicicil atau tidak. Misalnya pendaftaran 4 juta, kemudian perlu dibayar 2 juta. Kalau di SMK Rosma tidak seperti itu. Orang tua murid hanya perlu membayar biaya seragam terlebih dahulu untuk anak sekolah. Kita mengedepankan keluarga yang menginkan anaknya sekolah di sini." Masih diterangkan Mochamad Mumu Septiana, SMK Rosma kini memiliki jurusan keahlian berupa Teknik Mesin Industri (TMI), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP), dan Komputerisasi Akuntansi yang telah terakreditasi sebagai Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK). "Kita sudah jadi sekolah Pusat Keunggulan, tahun ini kita bekerja sama dengan Honda untuk TBSM, TMI sudah pemenuhan mesin untuk pembelajaran sudah dilakukan. Tahun ini TMI animonya bagus, tahun lalu pertama dibuka sudah diminati sampao dua kelas, tahun sekarang sudah hampir tiga kelas. Animo sangat tinggi, terlebih di saingan TBSM. Tahun lalu ada empat kelas, hari ini saya minta empat kelas juga," terang Mochamad Mumu Septiana. Masih diterangkan, pembelajaran calon peserta didik di setiap penjurusan juga didukung dengan perangkat pembelajaran lain. "Ada ruang praktik yang disebut sebagai Centre of Excellence untuk jurusan TKJ. Ada ruang laboratorium perangkat hardware dan software juga. Akuntansi kita bekerjasama dengan Bank Mandiri, TBSM bengkel sudah disediakan, ada kerjasama juga dengan Honda.  Masih banyak lagi perangkat pendukung pendidikan di SMK Rosma." Berkaca pada alumni SMK Rosma, ia bercerita ketika ditanyai serapan kelulusan di pasar tenaga kerja. "Kemarin alhamdulilah siswa kita beberapa ada yang ke Jepang, kemudian ada yang bekerja di Yamaha, ada yang jadi TNI, serta Polisi. Ada juga yang membuka usaha. Kemudian di sini kan ada BKK, sampai saat ini pun BKK aktif, banyak siswa yang terserap dari perusahaan yang buka perekrutan karena menginginkan siswa dari SMK Rosma." SMK Rosma, melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Mochamad Mumu Septiana mengatakan telah siap menyambut  Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan fasilitas maksimal di setiap kelas maupun ruang lain di sekolah. "Kebetulan saya ketua Satgas Covid  di sini, walaupun sekarang melandai, dari dua tahun kemarin, sarana sudah kita penuhi, kita siap. Misal seperti hand sanitizer, keran air untuk cuci tangan, kita sudah punya banyak. Kemudian ada air juga di setiap kelas. Siswa jadi tidak perlu ke kantin yang menyebabkan terjadinya kerumunan," tutup Mochamad Mumu Septiana. (Cr1/wyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: