Jembatan Gantung Ambruk, Puluhan Santri Berjatuhan ke Sungai

CIAMIS- Diduga karena pengait  sling baja di salah satu ujung jembatan melar, jembatan gantung di Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis  ambruk, Jumat (25/3/2022). Lepasnya sling itu karena tidak kuat menahan beban di atas jembatan. Sebab saat kejadian, ada puluhan siswa di atas jembatan yang sedang menunggu untuk difoto dengan drone. "Sling bukan putus. Pengait sling cekah karena beban cukup berat," ujar Kepala Desa Sukamaju, Dede Rahman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat malam. Akibat kejadian itu, puluhan siswa yang berada di atas jembatan berjatuhan. Tinggi jembatan ke permukaan air sungai sekitar 3 meter. Dan ambruknya jembatan gantung terjadi pada Jumat sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, ada santri dan siswa SMP Al Huda yang sedang mengadakan acara munggahan menyambut bulan suci Ramadan di dekat lokasi kejadian. "Mereka meliwet atau memasak  bareng," jelasnya. Para santri dan siswa kemudian menaiki jembatan dan hendak difoto menggunakan drone. Saat menunggu difoto, para siswa ini berada di satu sisi jembatan. Mereka berjejer saling bersampingan satu sama lain. "Memanjang di satu sisi jembatan, sisi kiri. Jembatan tak seimbang, bergoyang. Pengait sling merekah, enggak kuat. Kemudian ambruk sebelah," jelas Dede. Menurutnya, apabila puluhan siswa tersebut dalam posisi berjalan kaki di jembatan, mungkin saja jembatan itu tidak ambruk. Namun dalam hal ini, mereka berdiam di satu sisi jembatan. "Jika satu orang (berat badannya) 50 kilogram dikali 66 orang. Sudah 3 ton. Berdiam di salah satu sisi jembatan, pengait sling tidak kuat," jelas Dede. Akibat peristiwa ini, sejumlah siswa dilaporkan harus menjalani pengobatan. Kabid Pelayanan Medis RSUD Ciamis, Bayu Yudiawan mengatakan, pihaknya menerima 4 korban jembatan gantung ambruk. Sebanyak dua korban langsung diperbolehkan pulang karena mengalami luka ringan. "Yang dua lagi sedang menjalani observasi selama 6 jam," jelas Bayu. Dua orang yang diobservasi, kata Bayu, mengalami benturan di kepala. Namun kondisinya, hingga Jumat malam, dalam keadaan baik. Keempat korban yang mendapat perawatan di rumah sakit, jelas Bayu, semuanya berjenis kelamin laki-laki. Mereka berusia 13 tahun. (tj/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: