Ketum PBNU Gus Yahya Enggan Respons Cak Imin: Tanggapi yang Berkualitas Saja
JAKARTA- Ketum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf enggan menanggapi serius soal dikotomi pilihan politik warga NU kultural dan struktural seperti yang diutarakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar TU Cak Imin. Sebelumnya, Cak Imin memamerkan kaus bertuliskan 'NU Kultural Wajib Ber-PKB, Struktural Sakarepmu'. "Gimana ya, ini soal kualitas ya, kita tanggapi yang berkualitas saja lah," ujarnya kepada pers, usai membuka Konferensi Besar NU di Jakarta Pusat, Jumat malam (20/5). Ia menilai sudah tidak lagi relevan jika bicara tentang warga NU struktural dan kultural. Menurut Gus Yahya, kini seluruh warga NU sudah bergabung dalam satu barisan. Istilah NU kultural selama ini kerap diidentikkan dengan warga atau kiai NU pada akar rumput yang menghidupkan tradisi NU. Sementara itu, NU struktural adalah warga atau kiai yang duduk di kepengurusan NU. Namun, di internal organisasi NU tidak ada dikotomi tersebut. "Hari ini sih, di dalam forum ini semua yang berpengaruh secara kultural maupun struktural semua ada dalam satu barisan. Ada Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus) di sini, ada Habib Zein Bin Smith di sini, semuanya ada di sini," jelasnya. "Sehingga kalau ngomong kultural dan struktural sudah enggak relevan lagi sekarang, semuanya satu NU," tegasnya. Gus Yahya menilai sudah tidak lagi relevan jika bicara tentang warga NU struktural dan kultural. Menurutnya, kini seluruh warga NU sudah bergabung dalam satu barisan. Diketahui, istilah NU kultural selama ini kerap diidentikkan dengan warga atau kiai NU pada akar rumput yang menghidupkan tradisi NU. Sementara itu, NU struktural adalah warga atau kiai yang duduk di kepengurusan NU. Namun, di internal organisasi NU tidak ada dikotomi tersebut. "Hari ini sih, di dalam forum ini semua yang berpengaruh secara kultural maupun struktural semua ada dalam satu barisan. Ada Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus) di sini, ada Habib Zein Bin Smith di sini, semuanya ada di sini," jelasnya. "Sehingga kalau ngomong kultural dan struktural sudah enggak relevan lagi sekarang, semuanya satu NU," tegasnya. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memamerkan kaus bertuliskan "NU Kultural Wajib Ber-PKB, Struktural Sakarepmu" di Instagram. Dalam keterangannya, Cak Imin mengatakan foto desain kaus itu dikirimkan oleh Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Imam Jazuli. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi lalu merespons. Fahrur menegaskan warga NU tidak wajib memilih PKB dalam pemilihan umum. "Ya, tidaklah [wajib pilih PKB]. Itu pilihan hak demokrasi masing-masing," kata Fahrur, **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: