Jabar Jadi Kantong Pengangguran Tertinggi, Pak Uu Sebut Ini Alasannya!

Jabar Jadi Kantong Pengangguran Tertinggi, Pak Uu Sebut Ini Alasannya!

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Peresmian Gedung Creative Center di Kabupaten Majalengka, Rabu (11/1/2023)--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Uu Ruzhanul Ulum Wakil Gubernur Jabar melontarkan pernyataan pedas terkait Jawa Barat disebut sebagai kantong penggangguran tertinggi di Indonesia. 

Melalui video beredar Pak Uu sapaan akrab panglima santri Jabar itu menyebutkan bahwa tingginya tingkat pengangguran di wilayahnya bukan karena tidak ada lapangan kerja. Tapi tegasnya kondisi itu karena orang Sunda yang kurang disiplin, tidak mau bekerja berat dan cenderung memilih jenis pekerjaan.

“Jawa barat ini masih kurang peluang untuk bekerja padahal kita tahu, paling banyak investasi di Indonesia di Jawa barat, paling banyak pabrik di Jawa Barat, paling tinggi upah se-Indonesia di Jawa Barat,"ujarnya.

BACA JUGA:Bupati Anne Sebut Pihak Dedi Mulyadi Tak Profesional, Karena Hal ini!

"Tapi kenapa orang Jawa Barat ini banyak yang nganggur? Seingat kami ya..karena kurang baik mengenai citra ketenagakerjaan,” kata Uu dalam video yang beredar, Selasa (11/1/2023).

Diketahui bahwa sesuai data BPS menunjukkan, Jabar tercatat sebagai provinsi dengan jumlah pengangguran terbanyak di Indonesia. 

BACA JUGA:Revitalisasi Pasar Kranji Masih Misteri, Rumput Liar Tumbuh Subur di Timbunan Areal Gedung Utama

Hingga Agustus 2022, wilayah Jabar mencatat ada sekira 2,13 juta warga yang tidak bekerja, dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 8,31 persen.

Pak Uu, mengatakan ada karakter tertentu yang membuat orang Sunda susah mendapatkan pekerjaan.

BACA JUGA:Bagi Kalian Warga Asli Karawang Mulai Siap-siap Pantengan Loker Online, Ini Alasannya!

“Setelah kami selidiki ternyata ada karakter orang Jawa Barat, ya mohon maaf kurang pas dengan dunia ketenagakerjaan. Misalnya, orang Sunda mah tidak mau bekerja berat, kurang disiplin, kemudian di salah satu perusahaan, saya tanya tadi, di sini orang Jawa Baratnya berapa persen?” jelas Uu.

“Atuh kunaon (kenapa ya) orang Jawa Barat tidak bekerja di sini? Orang Sunda mah sok kieu (suka begini) daek digawe diditu (mau kerja disitu)? Daek, gajina sabaraha per bulan sabaraha (mau gajinya berapa per bulan) anuna naon wae fasilitasna (apa saja fasilitasnya).”

BACA JUGA:Majalengka Resmi Miliki Gedung Creative Center Sarana Kreativitas Pemuda

“Jadi ditanya dulu soal gaji, apa fasilitas sebelum dia melakukan pekerjaan tersebut. Punya anggapan daripada gaji leutik mending cicing (daripada gaji kecil lebih baik diam) punya anggapan daripada gajina leutik kacape-cape (daripada gajinya kecil kerja capek) mending tidak bekerja,” papar Uu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: