Disdik Jabar optimalkan Sekolah Ramah Anak cegah perundungan siswa

Disdik Jabar optimalkan Sekolah Ramah Anak cegah perundungan siswa

Yesa Sarwedi, Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat.--

Jabar, Disway.id-Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengoptimalkan Program Pengembangan Sekolah Ramah Anak sebagai upaya mencegah terjadi perundungan terhadap peserta didik di lingkungan sekolah atau di luar sekolah.

"Indikator ramah anak meliputi bersih, aman, nyaman, inklusif dan lainnya. Termasuk, sekolah melakukan pendampingan terhadap aktivitas siswa," kata Sekretaris Disdik Jabar Yesa Sarwedi ketika dihubungi di Bandung, Jumat.

Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hakhak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.

BACA JUGA:Disdik Jabar Gelar Ekspo Education Sebagai Ruang Unjuk Karya Siswa SLB

Hari ini, Sekdisdik Jabar Yesa Sarwdi mendatangi MZ, siswa berkebutuhan khusus yang menjadi korban perundungan di Kabupaten Cirebon. Dinas Pendidikan Jawa Barat telah memberikan pendampingan terhadap korban.

"Berdasarkan laporan, tim TPPA telah melakukan pendampingan psikologis terhadap kondisi traumatis korban. Kantor Cabang Dinas Wilayah X juga sudah melakukan assessment, termasuk melakukan jangkauan jarak antara korban dan pelaku," kata dia.

Dia menuturkan berdasarkan laporan yang diterima oleh pihaknya, traumatis MZ atas kejadian tersebut sudah sembuh dan agar tak terulang, pihaknya akan mengoptimalkan peran Sekolah Ramah Anak.

BACA JUGA:Disdik Jabar: Revolusi Pendidkkan di Jawa Barat Selama 5 Tahun Warisan Gubernur Ridwan Kamil

Pengawas sekolah pun, lanjut Sekdisdik Yesa, akan terlibat dalam mengawasi keberlangsungan sekolah ramah anak.Berdasarkan data, persentase penerapan sekolah ramah anak di SMA sudah mencapai 68 persen sedangkan SMK masih di angka 28,23 persen.

"Untuk evaluasinya akan kita tingkatkan melalui pendampingan dari DP3AKB di wilayah setempat," katanya.Selain itu, Sekdisdik Jabar juga mendorong satuan pendidikan untuk berinovasi menciptakan program yang mampu menggugah rasa toleransi.

"Contohnya, coba lakukan kunjungan siswa SMA atau SMK ke SLB sambil memberikan bunga atau apa saja. Sehingga, mereka tahu situasi dan hal apa saja yang harus dilakukan terhadap anak SLB," katanya.

BACA JUGA:Disdik Jabar: Pembangunan Sekolah Menjadi Prioritas Utama di Tahun 2024

Selain memberikan pendampingan, Sekdisdik Yesa Sarwedi juga memberikan sarana pembelajaran berupa sepeda listrik untuk MZ. Hal ini karena berdasarkan hasil asesmen cerita dari tim pendamping, siswa penyandang tunagrahita tersebut menginginkan sepeda listrik.

"Jadi sebenarnya, orang tuanya sudah membelikan sepeda. Namun karena keterbatasan, hanya bisa didorong. Jadi, kita beri sepeda listrik," katanya. Sementara terkait nasib pelaku perundungan, Sekdisdik Jabar menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga dan kepolisian. "Sehingga fokus kami ialah lebih ke menjadikan sekolah ramah anak," kata dia.(ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: