Disdik Jabar: Revolusi Pendidkkan di Jawa Barat Selama 5 Tahun Warisan Gubernur Ridwan Kamil
Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, Gelar Apel Pagi Bersama Stakeholder Dinas Pendidikan Jabar.(Foto:Humas Disdik Jabar)--
Jabar, Disway.id- Dalam lima tahun terakhir, dunia pendidikan di Jawa Barat (Jabar) dinilai mengalami perkembangan yang baik dengan berbagai macam inovasi yang dimunculkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) dan juga oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Demikian hal ini disampaikan Ahli Pendidikan Evi Syaefini Saleha dalam wawancara khusus Bersama jurnalis diswas.id Okky Firmansyah, di Kantor Disdik Jabar pada Senin 4/9/23.
Bahkan, kata Evi, dalam masa sulit pandemi Covid-19, ada beberapa inovasi bagus yang diterapkan di dunia pendidikan di Jabar.
BACA JUGA:Kang Emil - Pak Uu Berpamitan Saat Tutup West Java Festival (WJF) 2023
"Dalam perkembangan lima tahun terakhir banyak sekali perkembangan bagus untuk pendidikan di Jawa Barat, banyak inovasi-inovasi sekaligus meskipun 2 tahun kemarin kena pandemi tetapi justru kita memperoleh kesempatan peluang untuk memanfaatkan segala daya upaya misalnya memaksa semua jajaran pendidikan untuk bergerak dalam keterbatasan," kata Evi membuka perbincangan.
Kata Evi, setiap tahunnya selalu ada peningkatan kualitas pendidikan di Jabar. Salah satu infikatornya adalah cukup tingginya usia pendidikan warga Jabar.
Selain dari itu, Evi melihat ada perbaikan layanan pendidikan yang dilakukan oleh Disdik Jabar.
BACA JUGA:Jelang Berakhir Masa Jabatan, Kang Emil dan Istri Beberes di Gedung Pakuan
"Banyak hal sudah dilakukan termasuk reformasi di bidang pendidikan itu Alhamdulillah tahun kemarin saya melihat Dinas Pendidikan mendapat penghargaan dari Ombudsman, kemudian dari pelayanan publiknya mendapat apresiasi itu menunjukkan kepuasana dari masyarakat," kata Evi.
Sementara itu Kadisdik Jabar Wahyu Mijaya menyampaikan, pihaknya mendapat mandat dari Ridwan Kamil untuk menjalankan beberapa program prioroitas di bidang pendidikan.
Beberapa program priorotas di dunia pendidikan di antaranya adalah program SPP gratis, pengalokasian anggaran Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) dan lainnya.
BACA JUGA:Hari Kedua WJF, Ratusan Karya Budaya Diwarnai Karnaval Pekan Kebudayaan
"Keluarga ekonomi tidak mampu yang kebetulan tidak lulus di sekolah negeri nah kemudian lulus di sekolah swasta itu kita tiap tahun ada alokasi anggaran juga," sebutnya.
Selain menyediakan bantuan biaya pendidikan, Disdik Jabar juga melakukan peningkatan kualitas sekolah.
Untuk meningkatkan keterampilan para pelajar, Disdik Jabar pun menjalin kerjasama dengan banyak industri agar para pelajar khususnya dari SMK mendapatkan keterampilan yang lebih baik.
BACA JUGA:Selama 5 Tahun ini, Jabar Perbaiki Rutilahu 5.000 Unit di Kuningan
"Kita juga memancing keinginan untuk berwirausaha. Jadi tidak hanya sekedar bekerja di industri tapi juga berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja sendiri," sebutnya.
Tak hanya fokus pada pendidikan formal, Pemprov Jabar juga mulai memperhatikan pendidikan karakter melalui program Jabar Masagi.
Kata Wahyu, pihaknya terus mencoba meluaskan jangkauan program Jabar Masagi baik di sekolah swasta maupun negeri.
BACA JUGA:Jelang Purna Tugas, Berikut Profil Dan Prestasi Ridwan Kamil Selama Memimpin Jawa Barat
"Sehingga mudah-mudahan siswa siswi kita bisa lebih memiliki karakter yang baik," sambungnya. Selain dengan Jabar Masagi, pembentukan karakter pun dilakukan melalui program sekolah berintegritas.
Di dunia pendidikan tinggi, Pemprov Jabar menganggarkan anggaran untuk program Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS) yang kini sudah ada lebih dari 6 ribu penerima manfaat.
Bahkan pengembangan program JFLS ini akan terus dilakukan Pemprov Jabar agar semakin banyak penerima manfaatnya.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Klaim Ekonomi Jawa Barat Sudah Pulih, Investasi Masuk Hingga 103 Triliun
"Sekarang kita juga buka tidak hanya yang ada di dalam Jawa Barat (universitas), tetapi juga yang di luar Jawa Barat sehingga mahasiswa dan mahasiswi yang orang Jawa Barat tapi kuliahnya di luar Jawa Barat mendapatkan kesempatan untuk beasiswa," lanjutnya.
Program Stopper dihadirkan atas hasil dari kajian dan diskusi panjang dengan stakeholders di Jabar. Adapun sejak Oktober 2022, Disdik Jabar sudah melakukan kajian riset antibullying dan merancang konsep program hingga Desember 2022 digelar soft launching program antibullying.
"Akhirnya tahapan persiapan, pengembangan dan penyempurnaan berhasil dilakukan. Program antibullying bernama Stopper ini telah di-launching Pak Gubernur Ridwan Kamil," ujar Yesa Sarwedi Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat.
BACA JUGA:Ridwan Kamil : Disdik Jabar Selesaikan 2.000-an Laporan soal PPDB
Yesa menegaskan, jika korban mengalami perundungan atau rekannya melihat aksi perundungan jangan berdiam diri. Sekarang peserta didik bisa melaporkannya dengan tiga cara.
Untuk cara pertama, kata dia, siswa bisa melaporkan aksi bullying melalui QR Qode Stopper. Setelah di-scan, maka siswa bisa melakukan telekonsultasi terkait tindakan bullying. "Segera laporkan jika kalian (siswa) melihat atau menjadi korban tindakan bullying," ucap Yesa.
Kedua, pelaporan aksi bullying bisa dilakukan melalui WhatsApp, lewat layanan hotline chatbot di nomor 0821-2603-0038. Setelah di-chat akan ada dua pilihan, apakah akan konsultasi kesehatan mental atau bisa juga melaporkan tindakan perundungan.
"Apabila nanti sekadar konsultasi, laporan akan diolah dan ditangani oleh Guru BK di sekolah masing-masing. Sedangkan jika itu laporan perundungan akan ditangani oleh Disdik Jabar," katanya.
Cara terakhir, siswa bisa melaporkan aksi perundunhan melalui web Sigesit Juara. Siswa bisa mengakses melalui laman bit.ly/LaporTindakPerundungan dan siswa nantinya tinggal login dengan username dan password.
"Setelah itu, akan diberikan Monitoring Officer Disdik. Lalu isikan data berupa pelapor, korban, pelaku dan kronologi. Laporan akan masuk ke akun guru BK. Jika perlu tindakl anjut, laporan nanti diteruskan ke konselor," kata dia. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: