PKM Dosen Unsika Bantu Warga Desa Sungaibuntu dari Ancaman Bencana

PKM Dosen Unsika Bantu Warga Desa Sungaibuntu dari Ancaman Bencana

PKM Dosen Unsika : Sosialisasi Laik Fungsi Rumah Tinggal Sederhana di Desa Sungaibuntu, Pembangunan Pos Ronda di Dusun dan Penyerahan Maket Berbentuk Rumah Tinggal Sederhana Agar Masyarakat Lebih Dapat Membayangkan Terkait Rumah Tinggal Tahan Gempa--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Tiga dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) yang tergabung dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), yaitu Bahar Amal, S.Pd., M.Eng, Dicki Dian Purnama, S.T., M.Eng. dan Dr. Siswadi, M.Pd. menggelar Sosialisasi Laik Fungsi Rumah Tinggal Sederhana di Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang.

Latar belakang penyuluhan yang dilaksanakan Rabu 18 Oktober 2023 silam ini salah satunya karena bencana alam merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi dengan pasti dan dapat terjadi sewaktu-waktu.

Oleh karena itu, mengantisipasi bencana alam menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana tersebut. Seperti ancaman bencana gempa bumi.

Di mana, hasil penelitian banyak yang menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifikasi rumah tinggal tahan terhadap gempa masihlah minim. Sehingga diperlukan upaya untuk memberikan edukasi berupa sosialisasi laik fungsi bangunan rumah tinggal sederhana yang mengacu pada PerMen PUPR Nomor 27/PRT/M/2018 (1).

Kegiatan sosialisasi ini masih menjadi bagian dari hasil penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui kekurangan-kekurangan apa saja yang terjadi pada bangunan rumah tinggal di lokasi Desa Sungaibuntu sehingga fokus pembahasan sosialisasi akan lebih terarah pada bagian tersebut disamping tetap menyampaikan aspek lainnya.

Ketua PKM Unsika, Dosen Bahar Amal, S.Pd., M.Eng., berharap dengan adanya sosialisasi ini maka pengetahuan masyarakat akan bangunan rumah tinggal sederhana yang tahan gempa akan meningkat sehingga meminimalisisr potensi kerusakan rumah apabila terjadi gempa bumi.

"Hal tersebut tentu saja berdampak positif baik bagi keselamatan para warga Desa Sungaibuntu maupun dari aspek ekonomi akibat minimnya kerusakan yang terjadi pada rumah tinggal sehingga biaya perbaikan akan seminimal mungkin," ujar dia yang didiamini anggota lainya, Dicki Dian Purnama, S.T., M.Eng. dan Dr. Siswadi, M.Pd. dalam keteranganya kepada KBE, kemarin.

Untuk mendukung upaya tersebut, sambung Bahar, Unsika melalui program Hibah Penelitian Pemula (HIPLA) 2023 melakukan penelitian yang terintegrasi dengan pengabdian.

Penelitian yang dilakukan yaitu dengan Tahap Persiapan, Tahap Pengumpulan Data, Tahap Analisis dan Tinjauan, dan Tahap Finalisasi.

"Dari hasil penelitian diketahui analisis awal berupa identifikasi tinjauan yang ada dalam ceklis tiap bidang, analisa lanjutan berupa finalisasi laporan hasil tinjauan Tim Luaran pada tahap ini berupa hasil analisis data survey lapangan dan wawancara yang dianalisis dengan analisa deskriptif serta mengacu pada PerMen PUPR Nomor 27/PRT/M/2018," jelas dia.

Bahar jiga menjelaskan bahwa bangunan gedung sederhana adalah bangunan gedung dengan karakter sederhana serta memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana.

Penerapan undang undang terkait bangunan gedung saat ini sudah masif dilaksanakan oleh pemerintah terutama untuk bangunan Gedung tidak sederhana. Hal ini tertuang dari diwajibkannya setiap pemerintah daerah untuk membuat aturan terkait bangunan gedung secara khusus.

Pemerintah daerah Karawang sendiri mengeluarkan Peraturan Bupati Karawang Nomor 55 Tahun 2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

"Nah, hasil penelitian ini disosisalisasikan dalam kegiatan Sosialisasi Laik Fungsi Rumah Tinggal Sederhana di Desa Sungaibuntu, sekaligus penyerahan simbolik Pembangunan Pos Ronda di Dusun serta Penyerahan Maket Berbentuk Rumah Tinggal Sederhana Agar Masyarakat Lebih Dapat Membayangkan Terkait Rumah Tinggal Tahan Gempa," urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: