Hari Raya Natal : Budaya, Sejarah, Arti Hingga Makna Perayaannya

Hari Raya Natal : Budaya, Sejarah, Arti Hingga Makna Perayaannya

ilustrasi gambar--

Di Roma yang tidak memiliki musim dingin ekstrem, mereka merayakan Saturnalia. Itu merupakan perayaan yang dilakukan untuk menghormati Dewa Saturnus, sang dewa pertanian.

Perayaan itu digelar pada minggu menjelang titik balik matahari musim dingin dan berlanjut selama sebulan penuh. Itu merupakan masa hedonistik di mana makanan dan minuman berlimpah.

Selama sebulan, budak akan menjadi tuan, para petani menguasai kota. Bisnis dan sekolah akan ditutup sehingga semua orang dapat ikut bersenang-senang.

BACA JUGA:Kabar Duka, Kiki Fatmala Meninggal Dunia

Selain Saturnalia, mereka juga merayakan Juvenilia, yaitu pesta untuk menghormati anak-anak Roma. Anggota kelas atas juga seringkali merayakan hari lahir Mithra, yaitu dewa matahari yang tak terkalahkan pada 25 Desember. 

Ulang tahun Mithra dipercaya sebagai hari yang paling sakral dalam satu tahun.

Di awal tahun kekristenan, kelahiran Yesus tidak pernah dirayakan. Namun pada abad keempat, bapak gereja memutuskan melembagakan kelahiran Yesus sebagai hari libur.

Tanggal kelahiran Yesus tidak disebutkan dalam Alkitab. Namun Paus Julius I memilih 25 Desember sebagai pesta kelahiran Yesus.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Anime Bertema Natal, Bikin Liburan Bersama Keluarga dan Kerabat Jadi Hangat!

Sehingga Natal digelar pada waktu yang sama dengan festival titik balik Matahari di musim dingin. Para pemimpin gereja mengukuhkan Natal dirayakan setiap tahun pada 25 Desember.

Perayaan dan Makna Natal

Umat kristiani berbagi kasih di momen Natal. Natal dirayakan dengan meriah. Ada lagu natal, ornamen hingga pohon natal di gereja-gereja, pusat perbelanjaan hingga perkantoran.

Natal juga identik dengan sosok Sinterklas yang digambarkan sebagai kakek bertubuh tambun, ramah, berjanggut putih dan berkacamata. Ia mengenakan topi dan setelan hangat berwarna merah dengan kerah bulu-bulu putih. Ia juga membawa tas besar berisi hadiah untuk anak-anak baik.

BACA JUGA:Pendidikan Kabupaten Bekasi Mengkhawatirkan, Puluhan Jabatan Kosong, Dana BOS Terancam Tidak Dapat Digunakan

Meski demikian, Natal tetap berfokus pada rasa syukur kepada Tuhan. Makna yang terpenting dalam Natal lebih kepada kelahiran Yesus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: