Hari Raya Natal : Budaya, Sejarah, Arti Hingga Makna Perayaannya
ilustrasi gambar--
KARAWANG BEKASI DISWAY - Setiap tanggal 25 Desember, seluruh umat kristiani di seluruh dunia merayakan hari Natal. Natal merupakan perayaan hari kelahiran Yesus Kristus.
Dalam bahasa Inggris, Natal disebut Chrismas yang artinya Mass of Chirst atau Christ Mass. Itu diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran Yesus.
Mengutip situs resmi History, perayaan Natal sudah ada selama dua milenium. Perayaan diisi dengan hal yang bersifat religius dan sekuler.
BACA JUGA:Kaget Dipulangkan ke Persib Bandung, Henhen Herdiana : Ini Rencana Allah
Umat Kristiani merayakan Natal untuk memperingati kelahiran Yesus. Biasanya, mereka bertukar hadiah, mendekorasi pohon natal, misa di gereja, berbagi makanan dengan keluarga dan teman, hingga menunggu kedatangan Sinterklas.
Di Amerika Serikat, Hari Natal telah menjadi hari libur federal sejak 1870.
Awal Mula Perayaan Natal
Mengutip situs resmi Universitas Bina Nusantara (Binus University), berabad-abad sebelum kedatangan Yesus, orang Eropa bersukacita selama titik balik musim dingin.
BACA JUGA:Nonton Kage no Jitsuryokusha ni Naritakute! Musim 2 Episode 9 Sub Indo
Ketika musim dingin telah berakhir, mereka menantikan hari yang lebih panjang dengan sinar matahari yang lebih panjang.
Dalam sejarah Natal di Skandinavia, bangsa Norse merayakan Yule (Natal) dari 21 Desember hingga Januari sebagai penghargaan atas kembalinya matahari.
Para pria membawa pulang kayu-kayu besar untuk mereka bakar.
Semua orang berpesta sampai kayu-kayu tersebut habis dibakar, sekitar 12 hari. Sapi dan babi disembelih sehingga mereka tidak perlu memberi makan hewan ternak selama musim dingin.
BACA JUGA:5 Villains Kamen Rider di Era Reiwa yang Over Power?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: