Kenal Lewat Aplikasi Kencan, Remaja di Bekasi Jadi Korban Prostitusi Online, Dijual ke Pria Hidung Belang

Kenal Lewat Aplikasi Kencan, Remaja di Bekasi Jadi Korban Prostitusi Online, Dijual ke Pria Hidung Belang

ilustrasi gambar--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Remaja perempuan berinisial A (15), jadi korban penyekapan dan eksploitasi seksual di wilayah Ujung Aspal, Pondok Gede, Kota Bekasi. Korban dijual melalui aplikasi MiChat oleh orang yang baru dikenalnya.

"Korban berkenalan dan janjian sama cowok itu, setelah itu, diajak pergi ke kontrakan sama cowok ini ke daerah Ujung Aspal Pondok Gede," kata Ketua Komisi Nasional Perempuan dan Anak (Komnas PA) Lia Latifah saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 9 Januari 2024.

Kronologi penyekapan bermula saat korban berkenalan dengan seorang pria lewat aplikasi dating online dan diajak bertemu pada Oktober 2023 lalu. 

"Janjian sama cowok itu, setelah itu, diajak pergi ke kontrakan sama cowok ke daerah Ujung Aspal Pondok Gede," kata Ketua Komisi Nasional Perempuan dan Anak (Komnas PA) Lia Latifah saat dihubungi wartawan, Kamis (11/1/2024). 

BACA JUGA:Ratusan Surat Suara Pemilu 2024 di Purwakarta Rusak, Logo KPU Tidak Tercetak-Beberapa Sobek, Kok Bisa?

Di kontrakan tersebut, korban ditawari pelaku pekerjaan dengan iming-iming upah Rp 1-2 juta per bulan.

Pada saat itu, korban menerima meskipun dia tidak mengetahui pekerjaan apa yang akan dilakoninya.

"Ternyata dia disuruh berfoto di kontrakan itu dengan pakaian-pakaian yang sudah disiapkan. Foto itu lalu disebar lewat (aplikasi kencan) MiChat," ujar Lia.

Rupanya, pelaku menjual korban alias prostisusi online. Sejumlah pria lalu memesan jasa itu kepada si pelaku.

BACA JUGA:Berkolaborasi: Kapolda Metro Jaya Pastikan Kondusifitas Pemilu 2024 di Kabupaten Bekasi Berjalan Lancar

"Datang lah pelanggan pertama. Korban ini kaget, enggak bisa ke mana-mana. Akhirnya diminta layani awal satu pria, ternyata ada lagi terus," imbuh Lia. Lia menuturkan, A baru bisa keluar dari kontrakan itu setelah dua minggu. Ia hanya diberi upah Rp 50.000 setiap melayani satu pria.

Korban akhirnya berdalih ingin mengambil pakaian di rumah agar bisa kabur dari kontrakan tersebut. "Korban mencoba berbohong pingin ambil pakaian ke rumah. Di situ lah dia kabur, jadi awalnya bisa membongkar kasus ini," ucapnya. 

Setelah korban berhasil kabur dan menceritakan peristiwa itu, orangtuanya melapor ke Polres Metro Bekasi Kota dan ke Komnas PA. Sayangnya, belum ada kejelasan dari pihak kepolisian hingga sekarang. 

BACA JUGA:Razia Knalpot Brong, Satlantas Polres Karawang Datangi Penjual Knalpot Bising di Nagasari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: