Bolehkah Menjalankan Puasa Rajab? Apakah Termasuk Bid’ah? Begini Penjelasan Buya Yahya dan UAH

Bolehkah Menjalankan Puasa Rajab? Apakah Termasuk Bid’ah? Begini Penjelasan Buya Yahya dan UAH

ilustrasi gambar, Ustaz Adi Hidayat (UAH) dan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya--

“Apa kesimpulannya dari kejadian seperti itu? Jadi, semua amalan yang pernah dilakukan nabi kemudian setelah itu kadang ditinggalkan, itu adalah amal sunnah. Kalau diamalkan oleh nabi terus kita disuruh mengikuti jadilah wajib. Makanya yang namanya amalan sunnah itu nabi pernah melakukan lalu nabi pernah meninggalkannya,” jelas Buya Yahya. 

BACA JUGA:Nonton Bucchigiri?! Episode 1 Subtitle Indonesia, Tinggal Klik, Gak Ribet, Streaming Legal Disini

Penjelasan UAH soal Puasa Rajab

Sementara itu, Ustadz Adi Hidayat atau UAH mengutip hadis Muslim nomor 1.960 dari riwayat Sayyidah Aisyah yang dikuatkan oleh keterangan Ibnu Abbas RA. Disebutkan bahwa nabi sering meningkatkan puasa di bulan-bulan haram, termasuk di bulan Rajab.

“Kata Sayyidah Aisyah termasuk juga kemudian Ibnu Abbas radhiallahu ta'ala anhuma, saya kadang melihat Nabi SAW sering puasa seakan-akan gak buka, tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan enggak puasa ya,” ucap UAH dikutip dari YouTube Media Dakwah Hikmah TV.

Berdasarkan hadis tersebut, UAH mengatakan, meningkatkan ibadah puasa di bulan haram seperti Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram boleh saja dilakukan. Walaupun tidak ada kekhususan mengkhususkan puasa di satu bulan saja.

BACA JUGA:Drakor My Demon Episode 13 Subtitle Indonesia, Untuk Link Legal Ada Dibawah Sini, Klik Aja

“Kalau ada yang tanya boleh nggak saya puasa bulan Rajab? Silakan. Anda mau Senin puasa silakan, Kamis puasa silakan. Gak ada batas seperti hari-hari biasa. Cuma pahalanya ketika Anda kerjakan untuk menghindari maksiat maka bisa berlipat dari hari sebelumnya,” kata UAH.

UAH mengatakan, pelaksanaan puasa di bulan Rajab dapat dilakukan saat momentum yang biasa dilakukan puasa. Seperti puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa Dawud. Boleh juga puasa yang beruntun, misalnya Senin-Rabu puasa lalu Kamis tidak.

“Apa dalilnya? Tadi karena puasa di bulan-bulan hurum dianjurkan oleh Nabi SAW,” tegas UAH.

Adapun terkait keutamaan puasa di bulan Rajab, menurut UAH, tidak ada keutamaan khusus seperti jika puasa di bulan Rajab akan mendapatkan sungai Rajab di surga. Kemudian, jika puasa sehari di bulan Rajab maka akan diampuni semua dosa dan dibebaskan dari neraka. 

BACA JUGA:Nanatsu No Taizai: Mokushiroku No Yonkishi Episode 13 Subtitle Indonesia, Link Nonton Legal, Tinggal Klik

“Kalau sudah bebas dari neraka ngapain puasa Ramadhan?” imbuh UAH kepada jemaah.

UAH menyimpulkan, keutamaan puasa di bulan Rajab sebetulnya keutamaan umum yang disebutkan dalam dalil-dalil masuk dalam kategori puasa dan ibadah di bulan bulan haram seperti keutamaan di tiga bulan yang lainnya. 

“Tidak ada amalan-amalan khusus misalnya yang hadits-hadis yang menunjukkan keistimewaannya, tapi kalau Anda kerjakan silakan saja kerjakan dengan niat mengerjakan amalan-amalan rutinitas seperti yang lainnya dan pahala Allah berikan kepada Anda,” tandas UAH. Wallahu a’lam. (bbs/lpt/ihm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: