Retak-retak dan Ambles, Warga Terdampak Tanah Bergerak Terpaksa Angkat Kaki Tinggalkan Rumahnya

Retak-retak dan Ambles, Warga Terdampak Tanah Bergerak Terpaksa Angkat Kaki Tinggalkan Rumahnya

Warga terdampak atas fenomena pergeseran tanah terpaksa angkat kaki meninggalkan rumahnya yang kondisinya retak-retak dan ambles di RT 12 RW 06 Kampung Legok Cariu, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi.--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Warga terdampak atas fenomena pergeseran tanah terpaksa angkat kaki meninggalkan rumahnya yang kondisinya retak-retak dan ambles di RT 12 RW 06 Kampung Legok Cariu, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi.

Hal itu dungkapkan Arta (60), pemilik kontrakan, Dia menyarankan para penghuni kontrakan miliknya untuk pindah sementara, lantaran kondisi bangunan sudah tidak layak huni, rusak akibat pergeseran tanah.

"Karena kalau kondisinya begini, ya paling penghuni kontrakannya pada pindah. Saya juga ga izinin tinggal juga karena kan kondisi bahaya begini, kalau ada kenapa -kenapa bahaya," kata Arta di Bojongmangu kepada Cikarang Ekspress pada Rabu (28/02).

Selain merusak tujuh kontrakannya, dua toko milik Arta juga mengalami kerusakan yang bervariasi. Mulai dari retaknya tembok, terbelahnya lantai.

BACA JUGA:Ini Identitas Mahasiswa yang Bunuh Diri dengan Terjun ke Irigasi di Jembatan Changshin Klari

Selain itu, rumah milik anaknya disekitar juga rusak. Ia khawatir, pergeseran tanah yang diperparah hujan ini akan membuat kondisi rumahnya semakin rusak parah.

"Ya kalau begini ya khawatir kalau tetap di sini jadi ditinggal dulu sampai nanti ini ada pertanggungjawabannya kayak apa," tambahnya.

Menurutnya, peristiwa ini dipicu oleh proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek selatan. Sebelumnya, ia telah menyampaikan pada pihak pekerja untuk memberi turap pada dinding tanah untuk mencegah longsor. Dan juga memperkuat fondasi jalan agar tidak berdampak pada lingkungan sekitar.

"Awal kejadiannya ya saat pembangunan jalan tol di bawah itu. Sudah saya kasih tahu suruh di-sheet pile atau bor pile di bawah. Ini kan tanah gak pernah rubah, tapi karena yang di bawah dikeruk terus diratain, jadi kan posisinya tinggi, bangunan saya kan kena longsor semua," tuturnya.

BACA JUGA:Kantor dan Rumah Tersangka Korupsi Pupuk Subsidi Senilai Rp 14,5 M Digeledah Kejari Karawang, Ini Temuannya

Arta berharap kondisi ini segera ditangani oleh pihak terkait. Agar kerusakan yang terjadi di rumah-rumah warga itu tidak semakin parah.

"Harapannya ya saya paling tidak ada penggantian, karena ini bukan lagi soal diperbaiki. Ini ga bisa diperbaiki, harus diganti karena hancur, kalau retak-retak mungkin bisa, ini kan longsor,” ujar Arta.

Terpisah, PJ Bupati Bekasi Dani Ramdan telah menginstruksikan jajarannya untuk bersiaga di lokasi kejadian. Ia akan meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji penyebab pergeseran tanah di lokasi kejadian. Saat ini Ia tak dapat memastikan penyebab peristiwa itu.

"Saat ini lebih ke assesment ya, jadi mendata berapa jumlah pasti rumah yang rusak, apa penanganan sementara. Tentu kami akan memanggil pihak yang berkaitan, apalagi nanti juga sudah ada hasil PVMBG berarti sudah ada hasil kajian akademik dan metodologinya sudah bisa dibuktikan penyebabnya apa," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: cikarang ekspress