Mengenal Baby Blues Syndrome yang Sering Dialami Ibu Usai Melahirkan

Mengenal Baby Blues Syndrome yang Sering Dialami Ibu Usai Melahirkan

-(Pixabay/StockSnap)-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Baby blues syndrome merupakan kondisi umum yang sering dialami oleh ibu-ibu yang baru saja melahirkan.

Mengingat bahwa ibu baru melahirkan cenderung mengalami ketidakaturan tidur, kurangnya waktu tidur, dan kurangnya kesempatan untuk istirahat pribadi, tidak mengherankan bahwa banyak dari mereka mengalami depresi ringan dan fluktuasi suasana hati.

Yuk mengenal baby blues syndrome!

Mengenal Baby blues syndrome

Baby blues syndrome adalah kondisi psikologis yang timbul selama masa nifas dan dapat mengakibatkan depresi dan kecemasan pada ibu.

Menurut sebuah artikel dalam jurnal ilmiah berjudul "How to Cope With Baby blues: A Case Report" yang dimuat di Journal of Psychiatry Psychology and Behavioral Research, sebanyak 50-85 persen ibu mengalami baby blues setelah proses melahirkan.

Umumnya, kondisi ini muncul pada hari ke 1-5 setelah melahirkan dan dapat mereda dalam waktu 10 hari. Meskipun sebagian besar wanita dapat pulih sendiri tanpa perlu intervensi profesional, ada beberapa wanita yang mengalami kondisi yang lebih serius, seperti gangguan kecemasan atau depresi perinatal yang memerlukan perhatian medis.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berpotensi membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Baby blues terkait dengan perubahan emosional dan fisik yang terjadi selama proses kelahiran.

Walaupun lumrah terjadi pada ibu pasca melahirkan, perasaan sedih, marah, khawatir, kecemasan, dan perasaan sejenisnya perlu mendapatkan perhatian baik dari ibu maupun ayah agar dapat ditangani dengan efektif.

Umumnya, gejala baby blues akan berlangsung dalam rentang beberapa hari, dengan durasi paling lama hingga 2 minggu. Sekitar 4 dari 5 orang tua baru, atau sekitar 80 persen, mengalami baby blues. Kondisi ini dapat mempengaruhi orang tua baru tanpa memandang berapa kali mereka telah melahirkan, usia, pendapatan, latar belakang budaya, atau tingkat pendidikan.

Baby blues dapat membaik dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus, intervensi, atau pengobatan. Namun, jika gejalanya tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu atau malah semakin parah, ibu mungkin mengalami depresi pascamelahirkan (postpartum depression).

Sebanyak 10% wanita mengalami postpartum depression, yang berbeda dengan baby blues dan merupakan masalah yang lebih serius yang tidak boleh diabaikan.

Ciri Utama Baby Blues Syndrome

Ciri-ciri utama dari baby blues syndrome melibatkan perubahan suasana hati yang cepat, bergantung dari senang menjadi sedih. Sebagai contoh, situasi di mana seseorang dapat merasa bahagia dan bangga dengan peran baru sebagai ibu, kemudian tiba-tiba mengalami tangisan karena merasa kesulitan dan merasa tidak mampu menjalankan tugas-tugas sebagai ibu baru.

 

Selain perubahan suasana hati, beberapa gejala baby blues syndrome dapat mencakup:

 

1. Kelelahan yang membuat ibu sulit merawat diri sendiri.

 

2. Sensitif, mudah marah, dan merasa cemas.

 

3. Perasaan kesedihan, kemurungan, dan kecemasan.

 

4. Menangis tanpa sebab yang jelas.

 

5. Kehilangan selera makan.

 

6. Kesulitan tidur.

 

7. Rasa kewalahan dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari sebagai ibu baru.

 

8. Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: