Tidak Hanya Meningkatkan Kemampuan Motorik, Berikut Manfaat Sensory Play untuk Anak

Tidak Hanya Meningkatkan Kemampuan Motorik, Berikut Manfaat Sensory Play untuk Anak

Ilustrasi Sensory Play untuk Anak--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Untuk mendukung perkembangan anak, Bunda dapat mengintegrasikan berbagai permainan yang melibatkan lima pancaindra anak atau sensory play. Selain memberikan hiburan dan mengisi waktu luang anak, kegiatan ini juga membawa beragam manfaat positif. Apa saja manfaat sensory play untuk anak?

Sejak lahir, secara alami anak akan menggali pengalaman di sekitarnya dengan menggunakan sensori atau inderanya. Pertumbuhan dan perkembangan anak mengalami perkembangan yang pesat, terutama pada tiga tahun awal kehidupannya.

 

Pada fase ini, anak cenderung mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dengan cara menyentuh. Selain itu, anak juga seringkali memasukkan berbagai benda yang dilihatnya, mengeluarkan suara lucu melalui mulutnya, atau bahkan memukul benda di sekitarnya untuk menciptakan bunyi.

Manfaat sensory play untuk anak

Regulasi emosi

Perhatikan saat anak terlibat dalam sensory play, ia cenderung lebih tenang, jarang mengalami tantrum, dan dapat fokus saat asyik duduk sambil mengeksplorasi mainannya tanpa perlu berlarian-larian. Salah satu manfaat sensory play adalah kemampuannya dalam membantu mengatur emosi anak. Kegiatan ini juga dapat membantu melatih anak agar lebih fokus.

Memperluas daftar kata dan keterampilan berbahasa

Ketika Bunda mengajak anak untuk terlibat dalam permainan sensorik, Bunda memberikan pengenalan pada hal-hal baru, termasuk semua benda yang digunakan.

Contohnya, dalam permainan menuangkan air berwarna, Bunda dapat memberikan instruksi seperti ini: "Kak, ini adalah gelas. Kita akan mengisinya dengan air terlebih dahulu. Selanjutnya, kita akan menuangkan pewarna ini ke dalam air. Setelah itu, kamu boleh menuangkannya ke gelas berikutnya, oke."

Melalui petunjuk ini, anak akan mencatat semua kata yang diucapkan oleh Bunda. Otaknya akan menyimpan informasi dari segala hal yang dilihat, didengar, disentuh, dan dirasakan.

Hal ini tentu akan meningkatkan daftar kosakata anak dan keterampilan berbahasanya, Bu. Melalui jenis permainan seperti ini, anak juga akan belajar berkomunikasi dengan orang lain.

Meningkatkan keterampilan motorik halus

Sementara keterampilan motorik kasar melibatkan otot-otot besar, keterampilan motorik halus lebih menit dan melibatkan penggunaan otot kecil untuk tindakan-tindakan tertentu. Contohnya, menulis, mengikat tali sepatu, mengancingkan baju, atau menutup resleting.

Jika Bunda ingin meningkatkan keterampilan motorik halus anak, mencoba memberikannya permainan sensorik akan bermanfaat. Beberapa permainan yang dapat dicoba termasuk meronce atau menggunakan tweezer untuk menjepit pompom.

Agar lebih seru dan edukatif, Bunda bisa berpura-pura menjadi pembeli ketika Si Kecil bermain dengan pompom. "Kak, Bunda ingin membeli pompom merah sebanyak 5, yang ungu 3, dan biru 2, ya." Selain melatih motorik halus, kegiatan ini juga dapat mengajarkan anak tentang pengenalan warna dan keterampilan berhitung.

Latihan motorik kasar 

Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan anak untuk menggunakan otot-otot tubuh yang besar dalam bergerak, seperti berjalan, melompat, berlari, duduk, melempar bola, atau menendang.

Dengan menggunakan sensory play, rangsangan dari pancaindra saat melihat dan menggunakan mainan akan membantu perkembangan keterampilan motorik kasarnya. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan termasuk melompat di trampolin, bermain petak umpat, lempar tangkap bola, atau bermain sepak bola.

Meningkatkan kemampuan kognitif

Kegiatan permainan sensorik mampu merangsang otak anak untuk berpikir lebih mendalam dan kritis saat menghadapi suatu tantangan. Sebagai contoh, ketika bermain dengan pasta atau mi berwarna, Bunda dapat mengenalkan anak pada beragam nama warna. Selain itu, Bunda juga dapat mengajarkan konsep percampuran warna.

“Kak, ini adalah mi warna merah. Jika kita menuangkan pewarna hijau atau kuning, bagaimana menurutmu warna mi-nya akan berubah?”

Pertanyaan semacam itu dapat membangkitkan rasa ingin tahu anak, mendorongnya untuk mencoba sendiri hingga menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Dengan sejumlah manfaat sensory play, Bunda bisa mengajak anak untuk terlibat dalam permainan semacam ini. Untuk memfasilitasinya, Bunda tidak harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli mainan khusus.

Bunda bisa menggunakan benda-benda sehari-hari di rumah, seperti membuat adonan dari tepung terigu atau menggunakan agar-agar. Pastikan permainan tersebut sesuai dengan usia anak dan aman bagi mereka. Selamat mencoba, Bunda!**

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: