Apakah Semua Balita Berpostur Pendek Mengalami Stunting? Yuk Simak Jawabannya!
Apakah Semua Balita Berpostur Pendek Mengalamu Stunting?-(Foto/Pediasure.co.id)-
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Stunting dapat diidentifikasi dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar yang seharusnya. Dalam konteks medis, kondisi Stunting terjadi ketika tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan yang dianggap normal.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko stunting, dan salah satu faktor utamanya adalah kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang. Terdapat persepsi umum bahwa faktor genetik berperan besar dalam pertumbuhan anak yang pendek, tetapi kenyataannya, kontribusi genetika hanya bersifat sebagian kecil dalam kondisi kesehatan anak.
Lalu, apakah semua balita berpostur pendek mengalami stunting?
Apakah Semua Balita Bertubuh Pendek Mengalami Stunting?
Menurut Kementerian Kesehatan RI, tidak semua balita yang memiliki postur tubuh pendek dapat secara otomatis diklasifikasikan sebagai mengalami stunting. Hal ini dikarenakan postur tubuh yang pendek juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik atau gangguan hormonal pertumbuhan. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa anak yang mengalami stunting pasti memiliki postur tubuh yang pendek.
Stunting merupakan suatu kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat, sehingga permasalahan yang dialami tidak hanya terbatas pada ketinggian tubuh tetapi juga melibatkan kekurangan gizi. Anak yang mengalami stunting berpotensi mengalami keterbatasan dalam pertumbuhan otak, yang pada gilirannya dapat menghambat perkembangan kesehatan yang optimal sesuai dengan usianya. Selain itu, anak dengan stunting juga memiliki risiko mengalami gangguan kesehatan lainnya, seperti diabetes dan masalah jantung.
Diagnosis Stunting
Sebelum menetapkan diagnosis stunting, dokter akan melakukan konsultasi mengenai jenis makanan yang dikonsumsi oleh Si Kecil, riwayat pemberian ASI, keadaan kesehatan selama kehamilan dan setelah melahirkan, hingga situasi lingkungan di sekitar tempat tinggal.
Informasi tersebut memiliki signifikansi penting karena stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang tidak sesuai, kondisi ibu selama masa kehamilan hingga kondisi sanitasi di lingkungan tempat tinggal.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda stunting pada anak, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan. Jika tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan merah yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ini dapat menjadi indikasi adanya stunting. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tambahan seperti:
1. Tes darah, yang dapat mengidentifikasi gangguan kesehatan seperti TBC, infeksi kronis, atau anemia.
2. Tes urine, yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan sel darah putih dalam urine sebagai tanda infeksi.
3. Pemeriksaan feses, untuk mendeteksi infeksi parasit atau intoleransi laktosa.
4. Ekokardiografi atau USG jantung, guna mendeteksi adanya penyakit jantung bawaan pada bayi.
5. Foto Rontgen Dada, untuk mengevaluasi kondisi jantung dan paru-paru.
6. Tes Mantoux, pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis penyakit TBC yang dapat menjadi penyebab stunting pada anak.
Pengobatan Stunting
Penanganan stunting disesuaikan dengan akar penyebabnya. Apakah anak yang mengalami stunting dapat pulih? Stunting tidak dapat sepenuhnya pulih jika sudah melampaui usia balita. Namun, intervensi nutrisi dan medis dapat membantu mencegah kondisi anak semakin memburuk.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi stunting:
1. Pemberian obat anti tuberkulosis jika anak menderita TBC.
2. Melakukan terapi awal, seperti memberikan makanan bernutrisi dan bergizi.
3. Memberikan suplemen nutrisi tambahan, termasuk protein hewani, lemak, dan kalori.
4. Pemberian suplemen, seperti vitamin A, zinc, zat besi, kalsium, dan yodium.
5. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
6. Memberikan imunisasi dasar dan tambahan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga anak terhindar dari berbagai penyakit.
Itulah Moms informasi mengenai stunting yang perlu Moms pahami. Semoga bermanfaat ya!**
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: