Isak Tangis Keluarga dan Suasana Haru Iringi Kedatangan Jenazah Almarhum Ridho Darmawan di Tambun Selatan

Isak Tangis Keluarga dan Suasana Haru Iringi Kedatangan Jenazah Almarhum Ridho Darmawan di Tambun Selatan

Kepulangan Jenazah Ridho Darmawan Disambut Haru, Keluarga Siap Tempuh Jalur Hukum--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Isak tangis pecah saat jenazah Ridho Darmawan (15), satu dari tujuh mayat Kali Bekasi tiba di rumah duka di Kampung Gedung Gede, Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (26/09/2024) malam.

Ridho menjadi salah satu dari tujuh korban yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi dan telah diidentifikasi oleh RS Polri Jakarta Timur. Suasana haru kian menyelimuti tatkala keluarga dan orang-orang terdekat tak kuasa menahan tangis atas kedatangan peti jenazah Ridho.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada tim DVI RS Polri Kramat Jati yang telah melakukan autopsi, forensik, dan tes DNA sehingga jenazah keponakan saya, Ridho Darmawan, akhirnya bisa kami terima,” ujar paman Ridho, Jaelani Arifin.

Jaelani mengatakan, sebelum meninggal, Ridho izin berkemah bersama teman-temannya. Namun, pada malam kejadian, mereka baru tiba di lokasi, pada 21 September 2024, sekitar pukul 02.30 WIB.

BACA JUGA:Berantas Penyebaran Narkotika, DPD PANI Kabupaten Bekasi Gelar Training of Trainer

BACA JUGA:Bawa Teknologi AI Mutakhir, Inilah 5 Daya Tarik Galaxy Z Fold6 | Z Flip6 yang Menang Dibanding HP Sekelasnya!

Saat mereka duduk di pinggir jalan, kawasan Cipendawa, tiba-tiba mereka ditabrak oleh tim Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota.

"Setelah ditabrak, Ridho dan teman-temannya lari dan menceburkan diri ke Kali Bekasi," kata Jaelani.

Keluarga Tempuh Jalur Hukum

Oleh karena itu, Jaelani mewakili keluarga menyatakan akan menempuh jalur hukum terkait operasi tim patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota. Mereka mempertanyakan prosedur operasi tersebut, apakah sesuai standar atau tidak.

"Makanya kita akan menempuh jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban kapolres dan kapolda, termasuk tim patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota," ucap Jaelani.

Ia juga menambahkan selama ini polisi selalu menyebut keponakannya sebagai pelaku tawuran. Namun, saksi yang selamat membantah adanya tawuran sebelum kejadian.

BACA JUGA:Bertemu Ajengan Elim, Cagub Jabar Ahmad Syaikhu Bakal Jadikan Ulama sebagai Rujukan Pembangunan di Jabar

BACA JUGA:Senam Bareng Cagub Jabar Ahmad Syaikhu, Emak-emak Cianjur Suarakan Dukungan untuk Pasangan ASIH

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: