Keputihan Bertekstur Aneh Seperti Ampas Tahu, Apakah Berbahaya Bagi Kesehatan ?
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Keputihan hadi masalah umum yang sering dialami sebagai besar Wanita normal. Muali dari perubahan warna, intnsitas keluarnya keputihan, sampai teksture yang berubah ubah. Salah satu kondisi yang pernah dialami Wanita selama keputihan adalah perubahan tekstur yang menyerupai ampas tahu.
Keputihan yang memiliki tekstur mirip ampas tahu dapat dialami oleh wanita dari remaja hingga dewasa. Jika kamu baru pertama kali mengalaminya, ada baiknya kamu untuk tidak panik karena kondisi tersebut adalah hal yang normal bagi siklus reproduksi.
Dalam siklus reproduki Wanita, Dimana perubahan dalam warna, tekstur, atau bau keputihan merupakan kondisi yang normal atau bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
BACA JUGA:Apakah Normal Darah Haid yang Keluar Sedikit? Berikut Gejala Berikut Pengobatannya
Jika keputihan yang kamu alami punya teksture berbeda dan lebih padat layaknya seperti ampas tahu. Hal tersebut bisa menandakan adanya infeksi yang perlu segera ditangani. Sebelum membahasnya lebih lanjut, berikut penjelasan umum soal keputihan yang menggumpal menyerupai ampas tahu
Keputihan Seperti Ampas Tahu, Apakah Berbahaya Bagi Tubuh?
Sebuah studi yang dipublikasikan di Singapore Medical Journal menyebutkan bahwa keputihan yang menggumpal dan kental seperti ampas tahu dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan di area kewanitaan.
Masalah ini sering kali disebabkan oleh infeksi jamur, khususnya jamur Candida atau Candida albicans. Jamur ini biasanya hidup di dalam tubuh manusia dan sering ditemukan di area lembap seperti vagina, mulut, dan saluran usus.
BACA JUGA:8 Makanan yang Dapat Melancarkan Haid, Kaum Wanita Wajib Tahu
Keputihan seperti ampas tahu tidak berbahaya jika tidak disertai dengan bau tidak sedap, rasa gatal, atau nyeri di area vagina. Namun, jika Kamu mengalami ketiga gejala tersebut, ini bisa menjadi tanda bahwa jamur dan bakteri di area vagina berkembang biak dengan cepat.
Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan berpotensi membahayakan kesehatan di sekitar vagina. Jika tidak diobati, keputihan ini bisa meningkatkan risiko kanker serviks atau ovarium.
Adapun dari penelitian lain, mngutip dari Health Expectations, keputihan yang berkepanjangan adalah salah satu faktor yang dapat memicu risiko kanker serviks, meskipun virus HPV juga merupakan penyebab lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: