Pentingnya Konsultasi Psikologis bagi Dewasa, Cara Terbaik Hempaskan Beban Hidup
Psikolog Kartika Melati--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Psikolog Kartika Melati menekankan pentingnya konsultasi psikologis bagi orang dewasa untuk membantu mengatasi berbagai peran hidup yang kompleks.
"Masalah orang dewasa memang sering lebih beragam dan kompleks. Saat mereka datang ke psikolog, pemicunya mungkin awalnya dari pekerjaan atau masalah lain, tapi setelah ditelusuri, bisa saja terkait trauma masa kecil," ujar Kartika.
Dengan menggali lebih dalam, psikolog sering menemukan akar masalah yang berkontribusi pada kondisi psikologis klien dewasa.
Kartika juga menjelaskan, ia melayani konsultasi baik dengan perjanjian maupun untuk pasien rawat jalan. Dalam sehari, mereka melayani sekitar tiga pasien, karena tiap sesi bisa memakan waktu dua hingga tiga jam. Selain pasien rawat jalan, ia juga menangani pasien rawat inap yang memiliki indikasi gangguan psikologis.
BACA JUGA:Lautan Manusia Pendukung Aep-Maslani di Tirtajaya
BACA JUGA:Bikin Warga Resah, TPS Liar di Jalan Mataram Ciksel Disegel Polisi
"Ada pasien yang mengalami depresi, enggan minum obat, atau bahkan tak mau pulang dari rumah sakit. Mereka biasanya dirujuk ke psikolog untuk membantu intervensi medis," katanya.
Terapi yang diberikan pun beragam. Untuk anak-anak, terapi perilaku sering melibatkan peran aktif orang tua. Sementara, terapi untuk dewasa mencakup berbagai pendekatan seperti siniti, sibiti, dan konsultasi umum.
Kartika mengingatkan bahwa menjaga kesehatan mental bisa dilakukan sendiri dengan langkah validasi emosi, tanpa buru-buru melabeli diri dengan hal negatif atau membandingkan diri dengan orang lain.
"Jika emosi sudah tak terkendali, seperti merusak barang atau menyakiti diri sendiri, itu tanda bahwa seseorang perlu bantuan," tambahnya.
Meski begitu, stigma mengenai konsultasi psikologis masih ada. Kartika mengakui bahwa meski kesadaran kesehatan mental meningkat, sebagian masyarakat masih menganggap ke psikolog hanya untuk orang yang sakit jiwa.
"Namun sekarang, generasi milenial dan Gen Z sudah lebih memahami pentingnya kesehatan mental. Kami juga melayani tes psikotes, minat bakat, dan seleksi pegawai, jadi bukan hanya untuk mereka yang memiliki gangguan," jelasnya.
BACA JUGA:Melalui Budiwanto, Warga Desak Pemprov Atasi Banjir Musiman di DAS Citarum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: