DED Tidak Bisa Digunakan, Unsika Pilih Pengadaan Kontainer Untuk Ruang Kelas

DED Tidak Bisa Digunakan, Unsika Pilih Pengadaan Kontainer Untuk Ruang Kelas

Presiden Mahasiswa (Presma) Unsika Yoga Muhammad --karawangbekasi.disway.id

Safuri mengaku pihaknya sudah melakukan revisi terhadap DED pembangunan gedung baru tersebut dan sudah mengajukan usulan untuk bisa dilaksanakan tahun 2025 mendatang. "DED sudah di revisi sehingga kita harap tahun 2025 sudah mulai bisa dibangun gedung baru," katanya.

Ia menegaskan, pengadaan ruang kelas berbasis kontainer ini sudah diputuskan dalam rapat bersama seluruh unsur pimpinan civitas. 

"Dalam pengadaan kelas kontainer ini tentunya sudah melalui tahap kajian dan studi banding ke universitas lainnya. Dan keputusan ini pun sudah disetujui dalam rapat bersama seluruh unsur pimpinan civitas, karena sangat mendesak," pungkasnya.

Ia juga mengaku, sebelumnya sempat ada pilihan untuk menyewa gedung yang nantinya dapat digunakan sebagai tambahan ruang kelas. Tetapi, setelah ada berbagai masukan, pilihan itu dinilai bisa mengurangi rasa kebanggaan para mahasiswa dimana Unsika notabene merupakan universitas negeri di Karawang.

"Ada unsur pimpinan civitas pesan, masa mahasiswa Unsika kuliahnya pakai gedung sma atau smk. Jadi rasa kebanggaanya kurang. Kemudian kalau di ruko, desain nya kan tidak sesuai untuk KBM, sehingga nanti harus direnovasi, dan itu memerlukan biaya lagi," paparnya.

BACA JUGA:Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk di Pinggir Kalimalang

BACA JUGA:Nonton Ultraman Arc episode 22 sub Indo The Man in the White Mask berserta link legalnya

Sementara itu, Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) Indra menuturkan, jumlah pagu pengadaan ruang kelas kontainer ini adalah sebesar Rp6,4 miliar dari dana Badan Layanan Umum (BLU) Unsika dengan total kebutuhan 40 ruang kelas kontainer.

"1 ruang kelas itu terdiri dari 2 kontainer. Jadi, dari 40 kelas itu, totalnya ada 80 kontainer. Untuk harga 1 kontainer itu Rp160 juta, tetapi setelah dilakukan nego, harganya jadi Rp159 juta per kontainer," ucapnya.

Indra mengatakan, untuk tahun ini, pihaknya baru melakukan pemasangan paving block di lokasi ruang kelas kontainer, sementara untuk pekerjaan landscape akan dilaksanakan pada tahun depan.

"Tahun ini kami baru memasang paving block saja agar tidak terlalu becek. Untuk lansdcape baru direncanakan akan dianggarkan tahun depan," paparnya.

Indra menyebut, pengadaan kelas kontainer ini sama dengan pengadaan barang, seperti, komputer, meja, kursi, dan lainnya. Sehingga tidak sama dengan pengadaan kontruksi yang memerlukan DED, perencanaan, anggaran sampai pelelangan.

BACA JUGA:Natsume Yuujinchou Shichi episode 11 sub Indonesia beserta tempat nonton legalnya

BACA JUGA:Nonton Yakuza Fiance: Raise wa Tanin ga Ii episode 11 beserta link streaming legalnya

"Kelas kontainer ini seperti halnya barang, yaitu meja, komputer. Tidak seperti pengadaan kontruksi yang harus melalui tahapan panjang. Maka, ini menjadi salah satu pertimbangan, karena kebutuhan ruang kelas itu sangat mendesak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: