Karawang Jadi Lokus Program Revitalisasi Tambak Pantura dari KKP

Karawang Jadi Lokus Program Revitalisasi Tambak Pantura dari KKP

Karawang menjadi lokasi khusus (lokus) program revitalisasi tambak idle yang akan dilakukan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). --karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kabupaten Karawang menjadi lokasi khusus (lokus) program revitalisasi tambak idle yang akan dilakukan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang akan mendukung penuh program tersebut dengan merekomendasikan sejumlah lokasi tambak yang berpotensi dan meyiapkan kebutuhan tenaga kerja.

Kepala Dinas Perikanan Karawang, Udin, melalui Kepala Bidang Budidaya, Nur Ridwan Solihin, menyampaikan, rencana revitalisasi tambak idle ini merupakan salah satu program 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan ekspor ikan nila.

KKP akan memfokuskan program revitalisasi tambak ini di wilayah Pantura, yaitu di Bekasi, Karawang, Subang, serta Indramayu. 

Dalam proyek ini, KKP berencana akan mengucurkan anggaran hingga Rp10 triliun untuk di Karawang. Lokasi tambak idle seluas 7.000 hektare yang akan digunakan oleh KKP merupakan lahan milik Kementrian Kehutanan yang selama ini telah dikelola oleh masyarakat untuk kegiatan budidaya perikanan.

BACA JUGA:Apa Kamu Ingin Daftar SNPMB 2025? Inilah 3 Dokumen yang Wajib Disiapkan Siswa

BACA JUGA:Kehebatan Galaxy AI: Wujudkan Kreativitas Tanpa Batas

Saat ini, kata dia, KKP dengan Kementrian Kehutanan masih berkoordinasi untuk menentukan bentuk kesepakatan yang akan dibangun dalam program tersebut.

"Karawang akan menjadi lokasi khusus (lokus) dari program ini. Kami tentu akan mendukung penuh, rencananya untuk alokasi anggaran di Karawang mencapai Rp10 triliun. Kami juga sudah merekomendasikan beberapa tambak yang memiliki potensi. Kami sangat menyambut baik program ini, karena akan banyak masyarakat sekitar yang bisa bekerja disana," ujarnya, Kamis, 16/1/2025.

Ia menjelaskan, alokasi anggaran tersebut akan diberikan secara bertahap. Program revitalisasi tambak idle ini ditargetkan bisa rampung pada tahun 2027 mendatang.

"Anggaran yang diberikan itu bukan berupa uang, tetapi dalam bentuk konstruksi dan sarana prasarana. Direncanakan, untuk konstruksi 1 hektare lahan tambak itu membutuhkan anggaran sampai Rp1 miliar. Dan untuk sarana prasarana nya, membutuhkan anggaran Rp1,2 sampai Rp1,4 miliar," jelasnya.

Sedangkan untuk kebutuhan tenaga kerja, kata dia, KKP meminta 1 orang tenaga kerja yang akan bekerja untuk mengelola 1 hektare tambak. "Ini artinya kebutuhan tenaga kerja untuk di tambak nanti ada 7.000 orang. Kami tentunya akan memprioritaskan masyarakat sekitar untuk dapat bekerja disana," katanya .

BACA JUGA:Komisi V Soroti Sapras SMAN 1 Bongas yang Sudah Tak Layak

BACA JUGA:Kisruh Pengelolaan PIC, DPRD Desak PT Cipako Penuhi Persyaratan

Ia juga mengatakan, untuk meningkatkan ekspor ikan nila, KKP akan membangun tambak idle dengan menerapkan pola modern, yaitu dengan melapisi plastik pada konstruksi kolam. Sehingga target produksi ikan 80 ton per hektare bisa tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: