Kabupaten Bekasi Jadi Tempat Pengangguran Terbesar di Jawa Barat, Apa Solusinya?

Kabupaten Bekasi Jadi Tempat Pengangguran Terbesar di Jawa Barat, Apa Solusinya?

Ilustrasi gambar, Angka Pengangguran di Kabupaten Bekasi terbesar di Jawa Barat.--Halodoc

Menurut dia, persoalan lain di Kabupaten Bekasi yakni ketidaksesuaian supply and demand, antara angkatan kerja dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Ini yang mengakibatkan jumlah angkatan kerja yang lahir setiap tahun tidak sebanding dengan mereka yang mendapatkan pekerjaan.

“Ini kondisi yang belum terjawab. Ada jarak antara industri dan pendidikannya. Yang dibutuhkan oleh industri itu spesifikasinya A tapi yang dicetak justru B. Otomatis tidak sesuai, jadi banyak industri yang akhirnya mencari ke lingkaran yang lebih luas,” kata Obon.

Penyesuaian supply and demand ini perlu segera disinergikan. Perlu ada penyesuaian kurikulum dari dunia pendidikan dengan dunia kerja. Penyesuaian kurikulum ini, lanjut Obon, merupakan langkah jangka panjang yang harus dijalankan sejak dini.

Upaya lainnya yang perlu dilakukan, lanjut Obon, yakni memberantas Balai Latihan Kerja (BLK) ilegal. Hingga kini dirinya masih mendapat keluhan dari warga yang menjadi korban BLK tak berizin. Mereka membuka perekrutan dengan menarik sejumlah uang. Namun, pekerjaan tidak didapat.

BACA JUGA:Komit Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Karawang, Igornas Bakal Gelar Pelatihan Pelatih hingga Kejuaraan

BACA JUGA:Pemdes Purwadana Berikan Dana Beasiswa kepada 196 Anak Yatim dan Anak Kurang Mampu

Obon menilai, jika Pemerintah Kabupaten Bekasi komitmen menangani pengangguran, pemberantasan BLK bodong wajib dilakukan.

“BLK itu paling modal sewa ruko bahkan rumah di komplek sama kop surat, sama stempel. Terus jualan formulir, orang-orang suruh daftar. Masuk kerja tapi dua bulan-tiga bulan diberhentikan, begitu saja terus. Maka ini penyakit yang harus ditangani serius,” ucap dia.

Sementara itu, dalam kampanyenya bupati terpilih Ade Kuswara Kunang berencana akan melakukan jemput bola secara lebih intensif dengan mendatangi setiap kawasan industri. Nantinya dia menargetkan setiap perusahaan mempekerjakan sedikitnya 10 karyawan warga lokal.

BACA JUGA:Siswa PKL SMK 1 Karawang Rancang Website Perusahaan, Dihargai Rp4 Juta

BACA JUGA:Fakultas Psikologi UBP Karawang Gelar Pembekalan Kerja Praktik Untuk Penempatan di Sejumlah OPD

“Jadi dengan minimal 10 karyawan dari tenaga kerja lokal saja, dikalikan jumlah perusahaan di Kabupaten Bekasi yang mencapai 7.000 berarti akan ada puluhan ribu tenaga kerja yang terserap. Tentu selain itu kami juhga mendorong untuk dibuka wirausahawan baru sehingga ekonomi mikronya turut tumbuh. Ini salah satu langkah yang akan dilakukan,” ucap dia. (Iky)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: