Dorong Kurikulum Pengelolaan Sampah Diterapkan di Seluruh Sekolah, PEBSSI Gelar Audiensi dengan DLH Jabar
Pengurus PEBSSI saat melakukan audiensi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Senin (20/1/2025) lalu.--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pengurus Persatuan Bank Sampah Sekolah Indonesia (PEBSSI) melakukan audiensi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Senin (20/1/2025) lalu.
Pembina PEBSSI, Heru Saleh mengatakan, audiensi yang diterima Bidang Konservasi Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim, DLH Jabar, bertujuan untuk mengenalkan keberadaan bank sampah sekolah atau PEBSSI.
"PEBSSI ini sudah berjalan enam tahun. Saat ini bank sampah sekolah telah diterapkan di beberapa wilayah di Jabar, ada yang tergabung di PEBSSI, dan ada juga yang hanya mereplikasikan program," ujar Heru, kepada KBE, Rabu (22/1/2025).
Selain mengenalkan bank sampah sekolah, audensi diharapkan menjadi awal terjalinnya kolaborasi antara PEBSSI dengan DLH Jabar untuk mensosialisasikan bank sampah sekolah lebih masif lagi di Jawa Barat.
Terlebih, layanan pendidikan berbasis lingkungan ini sejalan dengan MoU yang telah dilaksanakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada 4 Januari 2025.
"Kami berharap Kurikulum Pengelolaan Sampah yang proses penyusunannya didampingi Kementerian Pendidikan dan
SEAMEO CECCEP dapat diterapkan di seluruh sekolah di Jabar," harap Heru.
Ketua PEBSSI sekaligus Penyusun Modul Contoh Baik Pembelajaran Pengelolaan Sampah untuk PAUD, Siti Marini menambahkan, saat ini terdapat 50 anggota satuan pendidikan formal dan nonformal sudah tergabung di PEBSSI yang tersebar di beberapa wilayah.
Didirikannya PEBSSI, lanjut Siti, dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan. Langkah strategis yang dilakukan dengan berbagai cara di antaranya melakukan pengelolaan sampah dari rumah yang dikelola oleh satuan pendidikan baik formal maupun nonformal.
"Peduli lingkungan harus dimulai sejak dini, maka PEBSSI mengajak masyarakat melalui lembaga pendidikan untuk peduli lingkungan dan menjaga kebersihan. Ini merupakan wujud pembentukan karakter peserta didik dan masyarakat," ujar Siti.
Penanaman karakter peduli lingkungan, jelas Siti, dapat diajarkan melalui berbagai strategi dan cara. Misal melalui pengelolaan sampah, sedekah sampah, menabung sampah, pengurangan sampah plastik, serta pemanfaatan sampah organik dan anorganik.
"Kami berharap, lewat pendidikan berbasis lingkungan, satuan pendidikan tidak hanya mengajarkan anak-anak perilaku cinta lingkungan, namun menjadi agent of change (agen perubahan) dengan turut mengubah perilaku orang tua murid dan masyarakat sekitar untuk merawat dan melestarikan lingkungan," ucap Siti.
Sementara itu, Pelaksana Bidang Konservasi Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim, DLH Jabar, Hanifan Adi Nugroho menyampaikan, pihaknya mengapresiasi keberadaan PEBSSI.
"Apa yang disampaikan PEBSSI saat audiensi telah kami tampung. Selanjutnya akan dikomunikasikan dengan pimpinan," kata Hanifan. (ayi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: