Bank Sampah Mas Dul 08: Solusi Inovatif Warga Cikarang Barat Atasi Masalah Sampah

Bank Sampah Mas Dul 08: Solusi Inovatif Warga Cikarang Barat Atasi Masalah Sampah

Warga RW 08 Perumahan Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, menunjukkan inisiatif positif melalui Bank Sampah Mas Dul 08, yang telah membantu mengatasi masalah sampah rumah tangga dengan cara yang kreatif dan berkelanjutan.--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Masalah sampah di Kabupaten Bekasi, yang dikenal sebagai wilayah dengan julukan pemilik kawasan industri terbesar se-Asia tenggara terus menjadi tantangan serius bagi Pemerintah Daerah. 

Namun, di tengah permasalahan tersebut, warga RW 08 Perumahan Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, menunjukkan inisiatif positif melalui Bank Sampah Mas Dul 08, yang telah membantu mengatasi masalah sampah rumah tangga dengan cara yang kreatif dan berkelanjutan.

Setiap minggu, warga di RW 08 Perumahan Telaga Murni itu menyumbangkan sekitar 4 ton sampah rumah tangga yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng. Sementara itu, TPA Burangkeng menampung sekitar 700 ton sampah setiap harinya. 

Melihat kondisi ini, warga RW 08 mendirikan Bank Sampah Mas Dul 08, yang berfokus pada pemilahan dan daur ulang sampah organik dan non-organik.

Triyana, Ketua RW 08 Perumahan Telaga Murni, menjelaskan bahwa sampah organik dikelola dengan mengubahnya menjadi pupuk, pakan ternak, dan bahan untuk budidaya ikan. Sedangkan sampah non-organik dipilah dan diolah menjadi biji plastik yang memiliki nilai ekonomis. 

"Kami berharap bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Burangkeng, terutama sampah organik yang mencapai sekitar 70 persen dari total sampah kami," ujar Triyana kepada Cikarang Ekspres. 

Sejak didirikan tiga tahun lalu, Bank Sampah Mas Dul 08 telah meraih berbagai penghargaan, termasuk juara pertama dalam kategori kebersihan, keindahan, sirkulasi sampah, dan kegotongroyongan. 

Gerakan ini melibatkan sekitar 10 orang sukarelawan yang secara aktif memilah sampah, sementara setiap warga RW 08 telah diberi edukasi untuk memisahkan sampah secara mandiri.

Untuk mempermudah proses pemilahan sampah, setiap gang perumahan dilengkapi dengan tempat pemisahan antara sampah organik dan non-organik. Dengan cara ini, saat tim pengumpul sampah datang, sampah sudah terpisah dengan rapi. 

"Kami berharap dengan adanya TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah 3R), sampah dapat dikelola lebih efisien, sehingga hanya residu yang perlu dibuang ke TPA," tambah Triyana.

Masyarakat RW 08 sangat mendukung pembangunan TPS3R di kawasan mereka. Triyana juga menambahkan bahwa meskipun ada kekhawatiran mengenai bau yang mungkin ditimbulkan dari fasilitas tersebut, hal ini bisa diatasi dengan teknologi yang tepat serta edukasi kepada warga.

Sebagai penutup, Triyana berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi segera mewujudkan pembangunan TPS3R di Perumahan Telaga Murni untuk mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Burangkeng dan meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di wilayah tersebut. (Iky)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: