30 Tahun Tak Berikan CSR, Ribuan Massa Laskar NKRI - BARAK Indonesia Kepung PT. Daido

Ribuan massa LSM Laskar NKRI dan BARAK Indonesia mengepung PT. Daido Indonesia Manufacturing di Kawasan Indotaise.--karawangbekasi.disway.id
Termasuk rencana Bupati Karawang yang akan mewajibkan semua kendaraan operasional di kawasan indutri berplat nomor T. Karena di sana ada potensi bagi hasil pajak dan retribusi besar dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
"Makanya hari ini kami mengawal Kepala Desa Kalihurip untuk menyampaikan aspirasinya kepada PT. Daido Indonesia Manufacturing," tuturnya.
BACA JUGA:Selesai Digelar, Ini Daftar Sekolah Peraih Juara O2SN SMK Tingkat Kabupaten Karawang 2025
BACA JUGA:Pupuk Kujang Tingkatkan Kemampuan Kader Posyandu Melalui Program Sekar Intan
Kades Kalihurip, Jajang Herman menyampaikan, selama 30 tahun berdiri PT. Daido Indonesia Manufacturing tidak pernah memberikan CSR kepada lingkungan. Jangankan kerjasama, silaturahmi dan komunikasi pun tidak pernah.
"Hari ini saya minta pimpinan PT. Daido mendengarkan aspirasi masyarakat yang saya wakili. Karena ini jelas melanggar UU Desa dan CSR. Selama ini kami merasa dianggap patung dan dianggap tidak ada," teriak Kades dalam orasinya.
Upaya persuasif untuk menyampaikan aspirasi sudah dilakukan. Tetapi tidak pernah didengar oleh pihak perusahaan. Oleh karenanya, Pemdes Kalihurip meminta bantuan Ormas untuk membongkar bahwa di PT. Daido ada praktek kedzoliman.
"Ini bicara fakta, kita tidak mengada-ngada. Untuk itu hari ini saya ingin bertemu dengan direktur perusahaan untuk menyampaikan aspirasi," tandas Kades.
BACA JUGA:ASN Kabupaten Bekasi Ditekankan Tingkatkan Pelayanan Publik dan Jaga Stabilitas Pemerintahan
Sementara berdasarkan hasil mediasi dengan perwakilan manajemen PT. Daido, pihak perusahaan meminta waktu satu atau dua hari ke depan, agar masa aksi bisa bertemu langsung dengan pemutus kebijakan PT. Daido yang masih ada di Taiwan.
"Jika sehari dua hari tidak ada keputusan yang kongkret, maka kami akan melakukan aksi lebih besar di PT. Daido. Jangan coba-coba membohongi kami," kata H. D. Sutedjo, di depan PT. Daido. (Siska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: