Cekcok Berujung Maut, Pemuda Berusia 29 Tahun di Serangbaru Tewas Ditikam, Begini Kronologinya

Cekcok Berujung Maut, Pemuda Berusia 29 Tahun di Serangbaru Tewas Ditikam, Begini Kronologinya

ilustrasi gambar, mayat--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Bayu Segara (29), seorang pemuda asal Kampung Gebang, Desa Sukaragam, Kecamatan Serangbaru, tewas akibat penusukan pada Minggu (16/2) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Korban sempat mendapatkan perawatan di RSUD Cileungsi, namun akhirnya meninggal dunia pada Senin (17/2) pagi akibat luka yang cukup parah.

Peristiwa bermula ketika korban berkumpul bersama dua temannya, Darta dan Sule, sambil mengonsumsi minuman keras. Diduga, perbincangan di antara mereka memicu emosi korban hingga ia mendatangi rumah pelaku, Erlangga Mandala Putra (25), yang merupakan teman dekatnya.

"Kami sedang minum bersama. Mungkin karena pembicaraan, emosinya terpancing. Bayu langsung mendatangi rumah Angga (pelaku) dan terjadi perkelahian. Saya sendiri berada agak jauh, jadi tidak melihat persis kejadian itu," ujar Darta (28), Senin (17/2).

Mendengar teriakan, Darta bergegas ke lokasi dan menemukan tangan korban terjepit di pintu rumah pelaku. Ketika pintu berhasil dibuka, Darta melihat luka sobek di pinggang belakang korban. Ia pun segera membawa Bayu ke rumah kakaknya, Wawan (35), sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA:Nonton Botsuraku Yotei No Kizoku episode 8 sub Indo

BACA JUGA:Kasus DBD di Karawang Meningkat, 268 Orang Terinfeksi dan Satu Meninggal

"Saya langsung lari kesitu, tangan dia kejepit pintu, saya tolongin kebuka pintu, saya ketiban dia, saya liat disini (pinggang belakang) udah sobek, saya langsung bawa pake motor saya bertiga yang bawa ke rumah kakaknya bayu," tambahnya.

Sementara, Wawan (35) kakak korban sempat menanyakan kejadian tersebut kepada korban ketika masih sadar dalam perjalanan ke rumah sakit RSUD Cileungsi. Korban menyatakan saat itu tengah berkumpul dan mengkonsumsi minuman keras bersama dua temannya yakni Sule dan Darta. Dari hasil keterangan korban, saat itu korban emosi akibat pembicaraan dari si Sule. Dikatakan Wawan, dahulu, kakak korban sempat bertengkar oleh pelaku, yang mengakibatkan kakak korban luka-luka. Namun kejadian itu telah selesai secara kekeluargaan. 

"Dikompor-komporin lah sama si Sule. Ya istilahnya gimana ya, masa abang lo kemarin dibacok lo diem aja nggak berani gitu kan. Ya otomatis kan si Bayu sebagai adenya kan kesal, emosi. Samperin lah ke situ. Rumahnya si Angga si tersangka. Disitu sempat terjadi percekcokan. Yang berujung penusukan gitu kan," terang Wawan. 

Setelah kejadian, sekitar pukul 04.00 Wib korban yang diantar temannya menuju rumah Wawan, Wawan langsung membawa korban menggunakan kendaraan roda empatnya ke rumah sakit Medirosa, namun karena kondisi luka korban yang parah, pihak rumah sakit menyarankannya untuk dibawa ke RSUD Cileungsi.

BACA JUGA:Penyebarluasan Perda No. 2 Tahun 2022, Saeful Bachri: Perda Desa Wisata Dapat Menjadikan Sumber Ekonomi Baru

BACA JUGA:Lapas Kelas IIA Karawang Raih IKPA Sempurna

"Lalu setelah itu saya langsung ke polsek, buka Laporan Polisi, bikin laporan. Lukanya disini (leher belakang), usus terburai perut sebelah kiri. Luka tusuk dileher depan, Di punggung. Banyak sih, pada memar gitu kan," katanya.

Setelah mendapatkan perawatan di RSUD Cileungsi selama satu hari satu malam dan dilakukan tindakan operasi, pada Senin (17/2) korban dinyatakan meninggal dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: