Anggaran Hibah Persikasi Miliaran untuk Pemain Tidak Profesional, Ketum Persikasi Akui Akan Mencari Pemain Pro

Sabtu 26-02-2022,09:03 WIB
Editor : redaksimetro01

CIKARANG PUSAT - Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan DPRD Kabupaten Bekasi menyelenggarakan Diskusi Publik Club Persikasi, di Balai Rakyat DPRD Kabupaten Bekasi, pada Jumat (25/02/2022). Kegiatan diskusi tersebut bertema "Jatuh Bangun Persikasi, Dimana Keseriusan Pengurusannya". Ketua Umum Persikasi Club, M Reza Reynaldi mengakui, kegagalan Persikasi karena kurangnya profesional pemain. Sehingga, kedepannya ia akan mencari pemain yang profesional dan bibit asli pemain warga bekasi yang potensial. "Saya akan berusaha untuk kedepannya, agar Persikasi naik ke Liga 2. Kami juga akan mencari pemain profesional," ucap Reza sapaan akrabnya. Reza menyatakan, sebenarnya dirinya ingin sekali melakukan perekrutan pemain profesional. Namun, ia baru mengurus Persikasi pada bulan November lalu (2021, red), yang menjadikan pemain sudah terlebih dahulu di kontrak. Apalagi, pada pemain yang menurut ia tidak ada mental hanya mementingkan bonus dan banyak sekali permintaan dari pemain dan tim official. "Saya mengucapkan mohon maaf belum maksimal, kedepan aspirasi yang diskusi publik di inisiasi Pokja Wartawan DPRD Kabupaten Bekasi yang bagus ini akan saya tampung, kami akan lakukan evaluasi kedepan akan raker bersama dengan Askab PSSI persiapan liga mendatang," paparnya. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, M. Nuh, mengharapkan Persikasi bisa menjadi ikon Kabupaten Bekasi dan bisa maju lagi prestasinya serta menjadi pemenang juara. Pasalnya, sampai saat ini sepakbola belum maju ke kancah nasional. "Diskusi yang bagus agar Persikasi bisa masuk liga atau naik kasta, DPRD apresiasi dengan agenda Pokja ini sebagai wadah agar ada titik temu Persikasi kedepannya," kata M. Nuh dalam sambutannya. Sementara itu, Ketua Askab PSSI Kabupaten Bekasi, H Hamun Sutisna menjelaskan binaan bibit pemain dari Askab warga Bekasi, agar bisa dimaksimalkan untuk memperkuat Persikasi. Lantaran, banyak potensi yang hebat pemain binaan Askab yang berprestasi. Apalagi beberapa waktu lalu menjuarai Piala Soeratin dan banyak pemain potensi yang dilirik pemain liga 1, sehingga sudah seharusnya mempertahankan pemain tersebut, agar memperkuat club Persikasi. "Harapkan ikut bersama sama semua steckholder untuk memajukan persikasi menuju liga 2," tutupnya. Sedangkan ditempat yang sama Pengamat Sepakbola, Jaut Sarja Winata mengatakan, sungguh menyayangkan Persikasi kembali gagal naik kasta Liga 2, padahal masyarakat Kabupaten Bekasi ingin melihat Persikasi saat ini naik kasta liga 2 minimal masuk televisi. Menurut dia, Persikasi mau lolos liga 2 seharusnya target persiapan harus jauh hari sudah dipersiapkan, bukan saat liga akan mulai, disaat itu juga melakukan seleksi. Apalagi mencari pemain, karena mengandalkan APBD. "Yang menyebabkan kegagalan terus, karena pengurus masih mengandalkan untuk dapat subsidi (APBD, red)," ujar Jaut. Selain itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Sunandar mengatakan, sangat meyanyangkan kegagalan Persikasi yang kembali terulang, namun ia tetap mensuport dan mendoakan Persikasi lebih baik lagi kedepannya. Sunandar berharap ada evaluasi kepengurusan tim sepak bola Indonesia yang bermarkas di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. "Saya berharap ada evaluasi, mungkin terhadap pengurus-pengurusnya. Mengevaluasi terutama tentang pemain maupun pelatih," tegasnya. Sementara itu, Jiovanno sebagai perwakilan wartawan yang juga menjadi salah satu Ketua Cabor, berharap pengurus Persikasi untuk lebih serius menangani cabang olahraga. Pasalnya, uang yang dihamburkan tidak sedikit, untuk mewakilkan di Liga dengan pemain tidak profesional. "Ketua Persikasi mengakui akan mencari profesional kedepannya. Berarti dia menandakan, menghamburkan uang APBD untuk pemain yang tidak profesional," cetusnya. "Untung saja disini tidak ada Dispora dan KONI. Kalau ada, saya akan bilang untuk stop dana hibah ke Persikasi. Karena Cabor lain dengan anggaran pembinaan kecil, dituntut untuk berprestasi. Tapi Persikasi dengan anggaran miliaran rupiah hanya untuk atlet tidak profesional," tandasnya. (har)

Tags :
Kategori :

Terkait